Potensi

Tak Bisa Aliri Sawah Warga, Belasan Embung Tadah Hujan di 14 Desa di Jombang Tak Berfungsi Optimal

×

Tak Bisa Aliri Sawah Warga, Belasan Embung Tadah Hujan di 14 Desa di Jombang Tak Berfungsi Optimal

Sebarkan artikel ini
MENYUSUT: Embung Grojogan di Desa Plabuhan, Kecamatan Plandaan debit air menyusut dan tak bisa mengaliri irigasi pertanian sejak Juli lalu.

Desakita.co – Dari 18 embung yang ada di Jombang, seluruhnya tak bisa dimanfaatkan ketika musim kemarau.

Mulai dari debit airnya menyusut hingga paling banyak kering.

Kepala Dinas PUPR Jombang Bayu Pancoroadi melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA) Sultoni mengakui, hampir seluruh embung di wilayah utara Sungai Brantas ketika musim kemarau debit airnya menyusut.

”Kalau menyusut, hampir semuanya,” kata Sultoni.

Tidak hanya debit airnya berkurang, bahkan sebagian besar sudah mengering.

”Yang masih ada airnya itu tinggal beberapa, dengan kondisi cekungan yang dalam, seperti Embung Plabuhan, Embung Grogokan, dan Embung Bangsri,” imbuh dia.

Meski begitu, menurut Sultoni, air yang berada di embung tak lagi bisa mengalir ke saluran irigasi sawah. ”Jadi biarpun masih ada airnya, sudah tidak bisa mengalir.

Baca Juga: Dapat Dukungan Kades, Ini Cara Kecamatan Ngoro Jombang Pererat Kerukunan Perguruan Silat

Sehingga harus pakai pompa dahulu ketika petani mau memanfatkan air untuk lahan pertanian,” ujar dia.

Mayoritas embung di utara Brantas merupakan embung tadah hujan.

Ketika sudah memasuki puncak kemarau dipastikan debitnya debit air menyusut hingga tak sedikit yang kering.

”Jadi, permasalahan di utara Brantas ini tidak ada pasokan air secara berkelanjutan. Ketika musim hujan berhenti, otomatis (debit air embung) kosong. Sirkulasinya selama ini seperti itu,” tutur Sultoni.

Keberadaan sejumlah sungai, di antaranya Kali Marmoyo, lanjut Sultoni, juga tak bisa memasok air ke embung. ”Kali Marmoyo juga tidak mengalir,” ujar dia.

Selama ini keberadaan embung dimanfaatkan untuk suplai air irigasi sawah.

Baca Juga: Olah Kotoran Sapi Jadi Biogas, Warga Desa Carangwulung Jombang Hemat Cuan untuk Memasak

”Bahkan beberapa titik embung yang sudah kering sekarang dimanfaatkan petani ditanami tembakau,” kata Sultoni.

Data dihimpun, di Jombang terdapat 18 titik embung. Lokasinya menyebar di 14 desa dari 4 kecamatan.

Seluruhnya kewenangan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas. Masing-masing 4 embung di Kecamatan Kudu, 9 embung di Kecamatan Kabuh, dan 3 embung di Kecamatan Plandaan, serta 3 embung di Kecamatan Bareng. (fid/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *