Desakita.co – Petani cabai di Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, sumringah kemarin (5/3).
Ini setelah hasil panen cukup melimpah dibarengi dengan harga jual yang melambung.
Di tingkat petani, harga stabil di angka Rp 50 ribu per kilogram (Kg).
Menurut Suhadak, 73, salah seorang petani, di awal bulan ini harga cabai masih melambung tinggi.
”Dulu awalnya sempat Rp 70 ribu per Kg, kemudian turun Rp 40 ribu per Kg dan sekarang tetap stabil di angka Rp 50 ribu,’’ katanya.
Ia menyebut, harga cabai memang fluktuatif. Meski begitu, petani masih untung karena permintaan cukup tinggi.
”Ya banyak yang punya hajat, jadi permintaan tetap tinggi,’’ papar dia.
Di sawahnya seluas 1.400 meter persegi, Suhadak bisa memanen antara 10-15 Kg setiap dua hari sekali.
Hasilnya juga lumayan bagus. Cabai tidak keriting maupun terserang petek.
“Alhamdulillah penyakit petek tidak ada. Seminggu sekali kita semprot fungsida,’’ jelasnya.
Seusai panen, cabainya langsung diambil tengkulak. Kemudian dijual ke pasar Induk Pare.
”Kebanyakan saya jual ke tengkulak, karena dijual ke pasar sendiri tidak ada waktunya. Karena setiap hari ke sawah,’’ pungkas dia. (ang/bin/ang)