Potensi

Ada Tradisi Grebeg Sayur dan Sedekah Desa Setiap Tahun, Cara Pemdes Japanan Gudo Jombang Rawat Budaya Lokal

×

Ada Tradisi Grebeg Sayur dan Sedekah Desa Setiap Tahun, Cara Pemdes Japanan Gudo Jombang Rawat Budaya Lokal

Sebarkan artikel ini
GAYENG: Pj Bupati Jombang Sugiat membuka Sedekah Desa dan Grebeg Sayur di kampung kelahirannya, Desa Japanan, Kecamatan Gudo, Jumat (31/5).

Desakita.co – Pemerintah Desa Japanan Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang getol melestarikan budaya lokal.

Salah satunya, kegiatan sedekah desa dan grebeg sayur bersama masyarakat, Jumat (31/5).

Kegiatan ini dilaksanakan di Pesarean Ki Sentoto alias Mbah Gondo Kusumo, sosok yang dipercaya pembabat alas Desa Japanan.

”Kegiatan sedekah desa rutin kita gelar setiap tahun. Ini upaya kami menghormati perjuangan leluhur yang telah membabat alas Desa Japanan,’’ ujar Suwaji Kades Japanan.

Baca Juga:  Bikin Gebrakan Inovasi Sidak dan Puspita, Cara RSUD Jombang Tingkatkan Layanan Administrasi Bayi Baru Lahir

Baca Juga: Dirintis Sejak 1998, Home Industri Sandal dan Sepatu di Desa Tanggalrejo Jombang Tetap Eksis, Ini Upaya Pemdes Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Sedekah desa sekaligus dibarengkan dengan grebeg sayur yang diikuti seluruh lapisan masyarakat.

Grebek sayur diadakan sejak 2018 sebagai wujud syukur masyarakat atas melimpahnya hasil panen.

”Sempat dua tahun ditiadakan karena Covid-19,’’ jelasnya.

Baca Juga:  Totalitas! Pemdes Dukuhklopo Peterongan Jombang Bantu Petani Atasi Hama Wereng dengan Drone, Dinilai Efisien dan Efektif

Kegiatan sedekah desa dan grebek sayur diawali dengan doa bersama yang dipimpin sesepuh desa.

Turut hadir Pj Bupati Jombang Sugiat yang notabene putra daerah kelahiran Desa Japanan.

Baca Juga: Sinergi dengan Karang Taruna, Pemdes Curahmalang Jombang Gelar Turnamen Sepakbola Upaya Gali Potensi Desa

”Kegiatan sedekah desa ini sebagai bentuk ungkapan rasa rasa syukur hasil panen yang melimpah. Kita lakukan bersama di Pesarean Ki Sentoto alias Mbah Gondo,” ujar Pj Bupati Sugiat kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Doa bersama sekaligus sedekah desa di makam leluhur, menurutnya bukan perbuatan yang mengarah pada sesuatu selain Allah. Melainkan sebagai bentuk menghormati leluhur.

Baca Juga:  Musim Bunga Durian, Warga Desa Carangwulung Jombang Lakukan Sambung Batang, Begini Caranya

”Jadi jangan diartikan hal lain. ini memang murni upaya kita melestarikan budaya,’’ pungkas Sugiat. (ang/bin)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *