Asal-Usul

Asal-usul Desa Japanan Gudo Jombang: Pertama Kali Dibabat Prajurit Pangeran Dipenogoro, Dikenal dengan Banyak ‘Orang Pintar’

×

Asal-usul Desa Japanan Gudo Jombang: Pertama Kali Dibabat Prajurit Pangeran Dipenogoro, Dikenal dengan Banyak ‘Orang Pintar’

Sebarkan artikel ini
RAWAT: Pj Bupati Jombang Sugiat membuka tradisi sedekah desa di makam Ki Sentono pembabat alas Desa Japanan, Jumat (31/5).

Desakita.co – Desa Japanan adalah salah satu desa di Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang.

Sejarah Desa Japanan dihubungkan dengan keberadaan Ki Sentono, seorang prajurit Pangeran Dipenogoro.

Kepala Desa  Japanan Suwaji menceritakan, saat terjadi perang Diponegoro 1830 silam, banyak prajurit Pangeran Dipenogoro yang berlarian ke arah Jawa Timur khususnya di Jombang.

Salah satu prajurit bernama Ki Sentono alias Mbah Gondo Kusumo lari ke wilayah Desa Japanan.

“Ki Sentono kemudian ke wilayah Desa Japanan  dan mbabat alas disini,” ujar dia.

Baca Juga:  Belasan Desa di Jombang Terindikasi "Jual" Proyek Dana Desa, Inspektorat Segera Telusuri

Baca Juga: Ada Tradisi Grebeg Sayur dan Sedekah Desa Setiap Tahun, Cara Pemdes Japanan Gudo Jombang Rawat Budaya Lokal

Diceritakan, Desa Japanan dulunya merupakan hutan lebat.

Kemudian menjadi wilayah permukiman yang makmur setelah dibabat Ki Sentono.

Dalam perkembangannya, wilayah ini memiliki Kepala Desa pertama yakni Mbah Suryo yang memimpin era 1800-an.

“Mbah Saryo adalah anak dari mbah Gondo Kusumo, atau warga dulu menyebutnya mantan pangeran Diponegoro,” jelas dia.

Baca Juga:  Asal-usul Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto Jombang: Dulunya Bernama Sumbersapon, Sudah Ada Sejak Era Penjajahan Jepang Tahun 1942

Sedangkan, penamaan Desa Japanan sendiri diambilkan dari kata ‘jopo’ atau dalam bahasa Jawa berarti orang pintar atau dukun.

Baca Juga: Dirintis Sejak 1998, Home Industri Sandal dan Sepatu di Desa Tanggalrejo Jombang Tetap Eksis, Ini Upaya Pemdes Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

“Jadi versi masyarakat bermacam-macam. Ada yang menyebut dulunya disini banyak Jopo atau
pembaca doa atau ulama Jawa yang sering membantu menyembuhkan berbagai penyakit,” jelas dia.

Baca Juga:  Manfaatkan Pekarangan Rumah, Warga Desa Wonosalam Jombang Budi Daya Labu Blonceng

Desa Japanan Kecamatan Gudo hingga kini tetap rutin mengadakan sedekah desa sebagai wujud syukur menghormati leluhur.

Kegiatan itu bertempat di makam Ki Sentono.

Baca Juga: Sinergi dengan Karang Taruna, Pemdes Curahmalang Jombang Gelar Turnamen Sepakbola Upaya Gali Potensi Desa

“Pesarean ki Sentono hingga kini tetap kita rawat. Karena pada malam malam tertentu banyak peziarah yang mampir, mulai dari Kediri, tTlungangung, dan Ponorogo,” pungkasnya. (ang)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *