Desakita.co – Pemberdayaan masyarakat desa menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Desa (Pemdes) Janti, Kecamatan Jogoroto. Komitmen tersebut diwujudkan melalui pembentukan kelompok warga dengan berbagai keahlian.
Kepala Desa Janti Musta’in mengatakan bahwa upaya pemetaan telah dilakukan jajaran pemdes guna memaksimalkan potensi yang ada di wilayah desanya. ”Berbagai keahlian warga setempat serta hasil dari mengikuti pelatihan kami beri wadah berupa pembentukan kelompok warga,” terangnya.
Pembentukan kelompok warga diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat serta mempermudah pemasaran barang hasil produksi. Saat ini, Pemdes Janti telah berhasil membentuk tiga kelompok warga dengan keahlian khusus. Pertama, kelompok Pandai Besi Berkah Usaha. Mereka terdiri dari sepuluh orang perajin pandai besi dengan keahlian membuat peralatan pertanian dan pertukangan berbahan besi atau baja, seperti pisau, cangkul, celurit, linggis, kapak pipa dan beragam alat lainnya.
Kelompok Kedua merupakan kader dan anggota Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Janti dengan produk olahan singkong krispy. ”Kelompok dari TP-PKK merupakan realisasi dari hasil pelatihan dari DPMD Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu, selain singkong krispy mereka juga membuat kacang asin,” ujar Musta’in.
Sedangkan untuk kelompok ketiga merupakan sekumpulan ibu rumah tangga yang memiliki keahlian membuat kerupuk rambak bawang. Konsumen dapat membeli kerupuk rambak bawang dalam bungkusan siap goreng maupun siap konsumsi dalam berbagai ukuran. Target utama Pemdes Janti dalam membentuk kelompok warga, adalah untuk merangkul para warga yang memiliki keahlian namun dalam skala kecil. ”Kami ingin mewujudkan kemandirian masyarakat dengan skala industri kecil agar dapat bersaing dengan pelaku industri lainnya yang telah memiliki pasar tersendiri,” tegas Musta’in.
Upaya ini dilakukan, agar tercipta kemerataan pangsa pasar terhadap pelaku industri di wilayah Desa Janti. ”Pada intinya pemdes hanya ingin agar rezeki dapat dibagi merata terhadap seluruh lapisan warga lokal, tidak hanya pelaku industri besar namun juga menengah hingga kecil, bahkan yang belum memiliki usaha namun memiliki keterampilan,” tuturnya. (dwi/naz)