Uncategorized

Inspiratif! Jamiyah Ora Umum Ponpes Izzatul Quran di Desa Kayangan Diwek Jombang Semangat Belajar Ngaji Meski Punya Anak Cucu

×

Inspiratif! Jamiyah Ora Umum Ponpes Izzatul Quran di Desa Kayangan Diwek Jombang Semangat Belajar Ngaji Meski Punya Anak Cucu

Sebarkan artikel ini
SEMANGAT: Pengasuh Jamiyah Ora Umum PP Izzatul Quran, Kayen, Kayangan, Diwek, Ustad Budi Al Ashad Alhafiz, bersama anggota di makam Syekh Jumadil Kubro di puncak Gunung Turgo Sleman Yogyakarta (10/12/2023).

Desakita.co – Semangat anggota Jamiyah Ora Umum Umum PP Izzatul Quran, Kayen, Desa Kayangan, Diwek, patut diteladani.

Meski sudah punya anak bahkan cucu, mereka masih semangat belajar membaca Alquran mulai abata.

’’Sampai saat ini masih jilid 2 tilawati,’’ kata Ustad Budi Al Ashad Alhafiz selaku pengasuh, kemarin.

Jamiyah berdiri 21 Januari 2023. Setiap bakda Magrib, Budi mengajar fasohah di musala pondok.

’’Ngajarnya pakai mik,’’ ucapnya. Suatu ketika, dia didatangi empat orang dari gang 2 Kayen. Mereka mau ikut ngaji tapi minta waktu khusus.

Baca Juga:  Manfaatkan Tanah Kas Desa, Pemdes Sugihwaras Jombang Bangunkan Gedung Olahraga untuk Masyarakatnya

’’Saya awalnya berat. Karena usianya diatas saya. Lalu mereka bilang, kalau saya hanya mau kumpul dengan orang putih, lalu siapa yang mau membimbing mereka untuk mentas dari kegelapan.

Baca Juga: Ponpes Gadingmangu Jombang Gelar Santunan Anak Yatim dan Warga Pra Sejahtera, Pemkab Jombang Berikan Apresiasi

Dari situ hati saya tersentuh, sehingga akhirnya mau,’’ urai alumi PP MQ Tebuireng ini.

Ngaji disepakati setiap Sabtu pukul 21.00 di kediaman Cak Dol (Sugiono). Lalu keliling di rumah anggota. Awalnya ngaji klasikal.

’’Mulai Oktober 2023 ngaji setoran tilawati di musala sini (PP Izzatul Quran),’’ terangnya. Sekali setor lima halaman.

Baca Juga:  Bukan Sampah, Sungai di Desa Marmoyo Jombang Ini Justru Dipenuhi Eceng Gondok Saat Musim Kemarau

’’Awalnya 9 orang, sekarang yang ikut 16 orang,’’ ungkapnya. Setoran menghabiskan waktu dua jam. Dilanjutkan pengajian hadis maupun akhlak.

’’Pukul 23.45 baru selesai,’’ ujarnya.

Baca Juga: Santri Ponpes Tebuireng di Desa Cukir Jombang Antusias Ngaji Kitab Kuning, Kaji Hadits Hingga Kitab Karangan KH Hasyim Asy’ari

Mereka sering mengadakan ziarah dan sowan. Malam 27 Ramadan lalu sowan pengasuh PP MQ KH Abdul Hadi Yusuf Alhafiz dan ziarah makam KH Yusuf Masyhar Alhafiz.

Baca Juga:  Pastikan Bebas PMK dan LSD, Bupati Warsubi Cek Kesehatan Hewan Kurban

Dua kali ke makam Syekh Jumadil Kubro di puncak Gunung Turgo Sleman Yogyakarta.

Tampak dalam foto, berdiri dari kiri: Cak Akhwan, Cak Solah, Cak Yudi, Budi Al Ashad, Cak Iswahyudi, Cak Joko Waras, Cak Dar dan Cak Andik. Duduk dari kiri: Cak Lukman, Cak Karyawan, Cak Abdul Rohman, Pak Lasto Subagiyo, Cak Anto, Pak Mul, Cak Abdul Rohim dan Cak Dol.

’’Usia jangan menghalangi belajar Alquran. Fatihah dibaca dalam salat. Kalau bacanya tidak tepat, lalu bagaimana salatnya?’’ jelasnya. (jif/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *