Desakita.co – Menjelang Idul Adha, Bupati Jombang Warsubi meninjau tempat penjualan hewan kurban di beberapa titik, Rabu (4/6). Kegiatan dilakukan untuk memastikan kondisi hewan kurban sehat dan aman dikonsumsi. Dalam kesempatan itu, bupati juga mengecek sapi kurban milik Presiden RI Prabowo Subianto di Dusun Bapang, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto yang akan disembelih di Jombang.
Pantauan di lokasi, Bupati Warsubi didampingi Wabup Jombang Salmanudin Yazid, Sekdakab Agus Purnomo, Kepala Dinas Peternakan Mochamad Saleh dan petugas medis hewan mendatangi tempat penjualan hewan kurban di Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang. Petugas dari Dinas Peternakan Jombang juga memeriksa kondisi kambing dan sapi yang dijual. Hasilnya, semua hewan ternak dinyatakan sehat.
Rombongan bupati kemudian bergerak mengecek tempat penjualan hewan kurban di Desa Denanyar, Kecamatan Jombang. Bersama petugas medis hewan, bupati mengecek kondisi hewan ternak mulai dari bagian Mulut, gigi, dan kuku. ”Penting untuk memastikan hewan kurban yang akan disembelih ini kondisinya sehat. Bukan hanya agar kurban kita sah secara agama, tapi juga demi keamanan masyarakat yang akan mengonsumsi dagingnya,” jelas Warsubi.
Baca Juga: Bangun Ketahanan Ekonomi, Bupati Warsubi Ajak Masyarakat Nabung di Bank Jombang
Terakhir, rombongan bupati bergerak menuju Dusun Bapang, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto untuk mengecek Pedrosa. Sapi berjenis simmental cross brahman seberat 958 kilogram merupakan sapi kurban milik Presiden RI Prabowo Subianto yang akan disembelih di Jombang. Pada kesempatan tersebut, Bupati Warsubi juga membeli satu ekor sapi jenis limousin seberat 912 kg dari lokasi peternakan yang sama. ”Alhamdulillah, Jombang selain surplus padi dan menjadi lumbung padi peringkat 9 di Jawa Timur , juga surplus ketersediaan hewan kurban dan semuanya sehat. Bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD). Sertifikat vaksinasi pun telah diterbitkan sebagai bukti kesehatan hewan,” ujar bupati.
Masyarakat Jombang tidak perlu merasa khawatir mengenai ketersediaan dan kesehatan hewan kurban. Sebab, saat ini Jombang sudah dinyatakan bebas PMK dan LSD. Artinya, hewan kurban yang dikonsumsi aman. ”Meskipun situasi PMK saat ini telah terkendali, namun kita harus tetap waspada terhadap penyakit PMK dan penyakit hewan lainnya,” papar dia.
Bupati Warsubi juga mengingatkan pentingnya penanganan daging kurban yang baik dan benar. Di antaranya disembelih sesuai syariat oleh juru sembelih terlatih. Kemudian, memisahkan daging dan jeroan dalam kemasan berbeda, menggunakan kemasan ramah lingkungan, dan segera membagikan daging kepada penerima dalam waktu kurang dari 6 jam setelah dipotong. ”Mari kita jadikan Idul Adha tahun ini sebagai momentum untuk memperkuat kepedulian sosial dan solidaritas kepada sesama serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT,” pungkas Warsubi.
Baca Juga: Peringati Hari Pelanggan Nasional, Ini yang Dilakukan BRI Branch Office Jombang
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Dinas Peternakan Jombang Mochamad Saleh mengatakan, pihaknya telah mengerahkan petugas pemeriksa dan pemantau pemotongan hewan kurban. Hal ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kurban berjalan sesuai syariat Islam, serta memenuhi standar kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan. ”Jombang surplus ternak, untuk populasi ternak ruminansia mencapai puluhan ribu ekor (54,1 ribu sapi, 99,3 ribu kambing, 61,5 ribu domba). Jombang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga menyuplai hewan kurban ke berbagai daerah lain, seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik,” pungkasnya. (ang/naz)