Desakita.co – Sebanyak 67 warga Jombang menderita penyakit kusta. Jumlah itu menyebar di 21 Kecamatan di Jombang.
Penyakit kusta harus diobati dan mendapatkan penanganan khusus, karena dapat menular ke orang lain.
’’Jumlahnya dari tahun ke tahun sangat fluktuatif, dan kusta ini salah satu penyakit yang menular,’’ kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Jombang, Syaiful Anwar, kemarin.
Penyakit kusta dapat menular melalui kontak yang lama dan erat dengan masa inkubasi kusta rata-rata 2-5 tahun. Biasanya, penularan terjadi pada keluarga dekat.
Penularannya bisa melalui berbagai media. Melalui pernafasan atau kontak kulit.
’’Penularan terjadi dari penderita kusta yang tidak diobati ke orang lain, bisa lewat pernafasan atau kontak kulit,’’ jelasnya.
Rata-rata penderita kusta orang dewasa. Meski begitu, penderita anak-anak juga ada. Pada 2023, penderita anak mencapai satu persen dari 67 kasus yang ada.
Syaiful mengatakan, stigma masyarakat tentang kusta yang masih negatif harus dihapus.
Dengan cara menghilangkan diskriminasi, serta melibatkan keluarga dan masyarakat yang harus aktif melapor ketika ada penemuan kusta. Sehingga segera bisa mendapatkan penanganan.
’’Informasi gejala dini kusta juga harus diketahui seluruh masyarakat,’’ jelasnya.
Pihaknya kini juga tengah gencar menemukan kasus melalui kegiatan pemeriksaan kontak kusta, penyuluhan kusta, pelacakan penderita mangkir, hingga pelayanan kusta keliling.
’’Juga ada school screening. Kegiatan yang juga berhubungan dengan program lain, seperti posbindu PTM, jumantik, dan lain sebagainya,’’ ungkanya. (wen/jif/ang)