KulinerPemerintahanRegulasi

Desa di Mojokerto Ini Kembangkan Wisata Sungai Ngotok dan Budi Daya Ikan Keramba Jaring Apung

×

Desa di Mojokerto Ini Kembangkan Wisata Sungai Ngotok dan Budi Daya Ikan Keramba Jaring Apung

Sebarkan artikel ini
PENGEMBANGAN WISATA: Desain wisata Sungai Ngotok dan budidaya ikan keramba jaring apung yang bakal dikembangkan Pemerintah Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko untuk tingkatkan kesejahteraan masyarakat.

Desakita.co – Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto memiliki potensi kuliner hingga wisata alam memukau yang bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.

Dengan anggaran Rp 1,9 miliar, pemerintah desa (pemdes) punya konsep besar untuk membuat wisata Sungai Ngotok dan budi daya ikan keramba jaring apung.

KEPALA Desa Ngingasrembyong, Kusdianto mengatakan, selain pemberdayaan, Pemdes Ngingasrembyong mempunyai konsep besar untuk pengembangan wisata desa.

Dengan memanfatkan aliran Sungai Ngotok yang ada di lingkungan desa.

’’Saat ini kami punya rencanan besar untuk membuat wisata air. Wisata Sungai Ngotok dan budi daya ikan keramba jaring apung,’’ ungkapnya.

Hanya saja untuk pengembangan wisata, pemdes tidak bisa berjalan sendiri, melainkan butuh dukungan anggaran dari Pemkab Mojokerto.

Sebab, dengan konsep yang sudah disiapkan, pembangunan membutuhkan anggaran tak sedikit.

Sehingga tidak memungkinkan untuk memanfaatkan keterbatasan dana desa reguler yang diterima tiap tahunnya.

’’Sesuai rancangan anggaran belanja, untuk membuat wisata ini membutuhkan anggaran Rp 1,9 miliar berikut PPN 12 persen. Dan tahun ini sudah kita ajukan ke Pemkab Mojokerto untuk mendapatkan bantuan keuangan (BK) desa,’’ tegasnya.

Melalui proposal yang diajukan ini, pemdes menaruh harapan besar untuk diterima.

Sebab, Kusdianto meyakini jika wisata air ini berhasil dibangun, akan memberikan multi efek kepada masyarakat.

Selain akan menjadi wisata desa, juga jadi kuliner yang bisa memanjakan wisatawan.

Sehingga dampaknya bisa mendongkrak perekonomian warga.

’’Harapan kami, pendapatan asli desa bisa meningkat, kesejahteraan masyarakat juga bisa terangkat. Semoga di perubahan anggaran ini bisa terealisasi,’’ jelas Kusdianto.

Tak sekadar itu, dengan anggaran Rp 1,9 miliar, dalam pengembangan wisata desa, wisatawan nanti juga bakal disuguhkan dengan wisata susur sungai menggunakan perahu.

’’Kami yakin itu akan menjadi daya tarik tersendiri. Otomatis nanti warga kami di empat dusun merasakan semua, pedagang kaki lima saya yakin membeludak, sehingga mendongkrak roda perekonomian warga,’’ bebernya.

Menurutnya, konsep besar ini sekaligus untuk mendukung program ketahanan pangan kolam pancing yang sudah direalisasikan pemdes beberapa tahun ini.

Pengembangan itu menjadi bagian Pemdes Ngingasrembyong untuk mengangkat perekonomian masyarakat setempat.

Apalagi, belakangan, budi daya ikan air tawar yang digagasnya sebelumnya sudah berhasil dan dirasakan masyarakat.

’’Prinsipnya ini bagian dari ambil peran pemerintah desa terhadap program ketahanan pangan yang juga menjadi fokus pemerintah pusat dan daerah,’’ pungkasnya. (ori/fen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *