Desakita.co – Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April menjadi momentum untuk mengenang perjuangan kaum perempuan meraih hak dan kesetaraan, terutama di bidang pendidikan dan peran sosial.
Semangat inilah yang mengisnpirasi lahirnya Kartini-Kartini di era modern turut berkontribusi dalam memajukan pembangunan di daerah.
Salah satunya, semangat yang ditunjukkan Direktur RSUD Jombang Dr dr Ma’murotus Sa’diyah MKes. Di bawah kepemimpinnnya, RSUD Jombang telah berkembang pesat dengan sederet prestasi membanggakan tingkat regional hingga nasional.
Ning Eyik, sapaan akranya, Lahir di lingkungan keluarga pesantren. Anak kelima dari pasangan KH Mustain Romli dan Nyai Djumiatin Wahab ini memang dikenal sebagai sosok perempuan inspiratif dan tegas dalam memimpin. Bagi dia, sosok Kartini masa kini adalah perempuan inspiratif, memiliki empati, dan kepedulian terhadap masyarakat.
”Tentunya, memiliki visi dan misi yang jelas, dan berjuang untuk mencapai tujuan mereka,’’ ujar perempuan kelahiran Jombang, 14 Desember 1971 ini.
Lebih dari itu, sosok Kartini masa kini juga harus memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain serta memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.
Sebagai pemimpin di RSUD Jombang, alumnus Kedokteran Universitas Brawijaya Malang ini terus berkomitmen untuk menjadi pemimpin yang mendengar, terbuka, memotivasi dan memfasilitasi seluruh tim untuk mencapai tujuan yang sama.
”Saya juga berusaha untuk memahami kebutuhan dan aspirasi seluruh pegawai, pasien, dan masyarakat dan tentu bagaimana organisasi (RSUD Jombang) dapat berjalan dengan baik dan benar,” tambah pengasuh Asrama Al Hambra Ponpes Darul Ulum Jombang ini.
Dalam mengembangkan rumah sakit yang unggul, pihaknya fokus pada beberapa hal.
Baca Juga: Peringati Hari Gizi Nasional, RSUD Jombang Beri Skrining Gizi Ibu Hamil
Seperti meningkatkan kualitas pelayanan, mengembangkan dan mengoptimalkan sumber daya manusia, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional rumah sakit. Serta mendorong seluruh staf untuk bertumbuh dan berkembang serta memiliki inovasi-inovasi untuk memperbaiki pelayanan.
Meski demikian, sebagai pemimpin perempuan, ia tak menampik pernah mendapatkan pandangan sebelah mata dari beberapa pegawai.
Namun, hal itu tak menghambatnya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. ”Saya berusaha untuk membuktikan diri saya sebagai pemimpin yang kompeten dan efektif, serta membangun kepercayaan dan kerja sama dengan seluruh tim,” jelas kepala Puskesmas Kepulungan, Pasuruan periode 2005-2009 ini.
Dalam mengemban amanah sebagai Direktur RSUD Jombang, dr Eyik juga didukung pegawai struktural serta kepala instalasi perempuan.
Sebagai sesama perempuan, mereka dapat memahami dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh perempuan di rumah sakit.
Selain itu, mereka juga dapat membawa perspektif dan pengalaman yang berbeda dalam pengambilan keputusan. Lebih dari itu, mereka dapat menjadi role model bagi perempuan lain di rumah sakit, serta memotivasi mereka untuk mencapai tujuan mereka.
”Saya berusaha untuk membangun kerja sama yang baik dengan seluruh tim, termasuk bawahan perempuan, untuk mencapai tujuan yang sama dan meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit,” papar kepala Puskesmas Mojoagung, Jombang periode 2014 – 2019 ini.
Perempuan yang pernah menjabat Rektor Universitas Darul Ulum Jombang pada 2010 – 2014 ini juga aktif mendorong beberapa karyawan RSUD Jombang untuk terus melahirkan inovasi demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Berbagai terobosan dan inovasi digital dilahirkan guna memudahkan pelayanan publik lewat bidang kesehatan. ”Alhamdulillah kita berkomitmen melahirkan berbagai inovasi unggul untuk masyarakat,’’ pungkasnya. (ang/naz)
