Desakita.co – Peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dimeriahkan dengan cara tersendiri oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Kesamben, Kecamatan Kesamben. Semangat kemerdekaan disambut dengan menggelar lomba fashion show yang diikuti oleh perwakilan seluruh Rukun Warga (RW) se-Desa Kesamben.
Lokasi perlombaan dipusatkan di Balai Desa Kesamben, Jumat (15/8). Acara ini diinisiasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Kesamben. ”Perlombaaan ini tidak hanya sekadar ajang hiburan sebagai sarana rekreasi sehat, melainkan juga wadah untuk mempererat sillaturahmi antarwarga sekaligus memperkuat kebersamaan di lingkungan desa,” ujar ketua TP-PKK Desa Kesamben Wilujeng Agustin Prihatini.
Momen ini juga dapat memupuk rasa percaya diri para peserta agar tampil berani, kreatif, dan percaya diri. Seluruh peserta berlomba-lomba menunjukkan penampilan terbaik sembari mengenakan berbagai busana kreatif, mulai dari pakaian adat, kreasi modern hingga busana unik dari bahan daur ulang.
Pemenang dipilih berdasarkan penilaian penampilan peserta dengan kriteria busana, ekspresi, dan kreativitas oleh dewan juri yang merupakan jajaran perangkat desa dan tokoh masyarakat. Penampilan para peserta yang bersemangat mengundang antusiasme warga setempat menyaksikan jalannya perlombaan.
Kepala Desa Kesamben Sungkowo Kartika Candra mengapresiasi kreativitas TP-PKK yang mampu menyelenggarakan kegiatan berbeda namun tetap sarat makna perjuangan. ”Perlombaan ini menjadi bukti bahwa wanita memiliki kesetaraan serta peran besar dalam membangun kebersamaan serta menggerakkan kreativitas masyarakat. Karena momen kemerdekaan bukan hanya sekedar perayaan namun harus dimaknai serta diiringi semangat untuk terus berkarya dan berinovasi,” terangnya.
Lomba fashion show juga menghadirkan pesan edukatif. Hal ini, dikarenakan beberapa peserta mengenakan busana yang terbuat dari bahan daur ulang seperti plastik, kertas, hingga karung goni. ”Gagasan yang dituangkan dalam bentuk nyata tersebut menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan sekaligus menunjukkan bahwa kreativitas dapat lahir dari hal sederhana yang ada di sekitar kita,” pungkas Sungkowo. (dwi/naz)