Desakita.co – Jumlah angka pengangguran terbuka di Kabupaten Jombang masih cukup tinggi.
Per Desember ini, Dinas Tenaga Kerja Jombang mencatat angka pengangguran terbuka di Kabupaten Jombang mencapai sekitar 29.000 orang.
Jumlah tersebut diklaim menurun dari tahun sebelumnya dengan total sekitar 36.000 orang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Jombang Priadi mengatakan, berdasarkan data yang diterima, jumlah warga Jombang dengan usia kerja mulai 15-64 tahun yang belum bekerja alias menganggur mencapai 29.000 orang.
”Ya tapi jumlahnya mengalami penurunan setiap tahun,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Dijelaskan, pada 2022, angka pengangguran terbuka tercatat ada sekitar 36.000 orang.
Jumlah itu diklaim menurun dibandingkan data pada 2021 jumlahnya mencapai 50.000 orang.
”Namun, data itu kan fluktuatif seiring berjalannya waktu,” tambah pria asli Kudu Jombang ini.
Menurut Priadi, ada beberapa faktor kenapa jumlah pengangguran terbuka di Jombang relatif masih tinggi.
Salah satunya, banyak yang memilih masih mencari kerja sesuai kompetensi/keahlian yang dimiliki sehingga mereka belum mendapatkan pekerjaan.
”Jadi, setelah kami telusuri ternyata yang diproritaskan saat mereka sekolah adalah kompetensi/keterampilan.
Sedangkan soft skill seperti semangat, motivasi, kerja sama, daya juang itu kurang,’’ tambahnya.
Untuk menekan angka pengangguran terbuka, Priadi mengaku juga melakukan beberapa hal.
Misalnya, mengadakan job fair, pelatihan berbasis kompetensi di lembaga pelatihan kerja (LPK) maupun BLK komunitas hingga mengikutsertakan sertifikasi profesi.
”Kita juga mengadakan pelatihan singkat, yang kita arahkan untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri mulai membuat kue, menjahit, maupun beberapa jenis keterampilan lainnya selama 3-4 hari di beberapa balai desa,’’ pungkasnya. (ang/naz/ang)