PemerintahanPotensi

Komitmen Tingkatkan Infrastruktur Pertanian, Pemdes Banyuarang, Ngoro Jombang Permudah Akses untuk Petani

×

Komitmen Tingkatkan Infrastruktur Pertanian, Pemdes Banyuarang, Ngoro Jombang Permudah Akses untuk Petani

Sebarkan artikel ini
BERMANFAAT: Kepala Desa Banyuarang Achmad Anshori Wijaya menunjukan jalan yang baru dibuat

Desakita.co – Pemerintah Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, sejak 2018 lalu fokus membuat jalan baru.

Meski belum tuntas 100 persen, jalan baru tersebut mulai dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar.

Kepala Desa Banyuarang Achmad Anshori Wijaya mengatakan,  pembukaan jalan dari Dusun Ketanen ke Dusun Plemahan itu merupakan usulan masyarakat pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) 2014 lalu. ”Baru bisa tercover 2018,” ujarnya, kemarin (10/1).

Tak tanggung-tanggung akses jalan yang dibuka itu mencapai 900 meter dengan lebar jalan 4 sampai 7 meter.

”Sebelumnya jalan itu merupakan rumpun bambu dan sebagian lagi merupakan tanah warga,” ungkap dia.

Saat jalan itu dibuka, masyarakat nampak antusias.

Bahkan tak sedikit yang menghibahkan sebagian tanah mereka untuk dijadikan jalan tambahan.

”Ya mereka sangat antusias karena sangat bermanfaat,” tegasnya.

Karena sebelumnya, akses jalan ke Dusun Ketanen dan Dusun Pelamahan harus memutar cukup jauh.

Selain itu, sekaligus menjadi akses petani saat bercocok tanam dan mengangkut hasil panen.

”Karena jalan itu dibuka, maka harga sawah maupun tanah menjadi naik. Karena sebelumnya tidak ada jalan, sekarang ada jalan,” bebernya.

Dia menyebut, untuk membuat jalan tersebut pemerintah desa sudah menggarkan mulai dari 2018 hingga 2023.

”Tahun 2019 tidak kami anggarkan karena Covid-19,” bebernya.

Anggaran yang digunakan itu untuk pembangunan irigasi, tembok penahan jalan (TPJ), pavingisasi hingga pembangunan jembatan.

”Untuk TPJ juga belum tuntas, rencanya tahun ini kami meminta bantuan pusat melalui kegiatan PISEW,” sebut dia.

Adapun pembangunan jalannya sendiri, rencana akan dilakukan pengecoran atau lapen.

”Karena tanahnya di sini tanah yang berair, makanya kemarin dipaving separo,” pungkas Wijaya. (yan/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *