Desakita.co – Pemkab Jombang melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jombang getol mempercantik wajah kota.
Salah satunya dengan merehabilitasi trotoar Jl Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Beragam fasilitas di sepanjang trotoar serta penorama yang elok menjadikan trotoar ini banyak dijadikan jujukan warga untuk bersantai dan berswafoto.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jombang Agung Hariadi melalui Kabid Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Sri Rahayu mengatakan, rehabilitasi trotoar dan drainase Jl Gus Dur yang menelan anggaran mencapai Rp 3,23 miliar selain merevitalisasi fungsi saluran juga sekaligus mempercantik wajah kota sesuai indetitas Jombang Beriman (bersih indah dan nyaman).
”Sehingga perlu untuk ditata di mana koridor jalan ini merupakan akses utama masuk dalam pusat kota Jombang,” ujarnya saat dikonfirmasi kemarin.
Dirinya mengungkapkan, rehabilitasi ini juga harus memenuhi kriteria keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan keindahan bagi pengguna jalan.
”Dengan begitu bisa merangsang berbagai kegiatan ekonomi untuk mendukung perkembangan kawasan bisnis yang menarik,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Yayuk, sapaan akrabnya, bisa menghadirkan suasana dan lingkungan yang khas dan dinamis.
”Ini juga menumbuhkan kegiatan yang positif sehingga mengurangi kerawanan lingkungan termasuk kriminalitas,” tegasnya.
Dipaparkannya, pada trotoar Jl Gus Dur ini dilengkapi sejumlah fasilitas. Di antaranya jalur hijau, sarana pendukung jalan dan perlengkapan ruas pejalan kaki.
”Kami melihat masyarakat juga sangat menyambut baik. Bahkan, sudah banyak yang masyarakat berfoto. Malah ada juga yang foto prewedding,” pungkas Yayuk.
Selain itu, Dinas Perkim Jombang terus memperhatikan pemeliharaan trotoar dan drainase Jl Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang tuntas dikerjakan PT Renis Rimba Jaya tahun lalu. Diharapkan masyarakat juga proaktif menjaga terlebih saat ini masih dalam tahap pemeliharaan.
”Masa pemeliharaan trotoar dan drainase Jl Gus Dur ini hingga 365 hari atau sampai 21 Desember 2024 nanti,” ujar Kabid Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Dinas Perkim Jombang Sri Rahayu kemarin.
Apabila ditemukan kerusakan pada proyek tersebut atau bahkan ada tanaman yang mati masih menjadi tanggung jawab pihak ketiga.
”Apabila ada tanaman yang mati dan pohon yang mati atau ada kerusakan fasilitas akan diperbaiki pihak ketiga,” katanya.
Selama masih pemeliharaan, Yayuk mengungkapkan, akan selalu mengevaluasi dan memonitoring fasilitas tersebut.
”Kami juga akan tetap mengevaluasi dan monitoring selama masa pemeliharaan,” tegasnya.
Meski masih menjadi tanggung jawab pihak penyedia, masyarakat diimbau turut menjaga aset yang ada di trotoar.
”Agar bisa berumur panjang, karena ini juga untuk kepentingan bersama,” bebernya.
Selain itu, tidak melakukan aktivitas yang melanggar Perda no 9/2010 tentang Ketertiban Umum misalkan berjualan di atas trotoar. ”Masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas tersebut sebagai tempat berkumpul kegiatan seni dan melakukan kegiatan-kegiatan positif lainnya,” pungkas Yayuk. (yan/naz/ang)
