Desakita.co – Dua jembatan terdampak banjir bandang di Kecamatan Bareng 2021 lalu, bakal ditangani melalui program Inpres jalan daerah (IJD).
Ini setelah Pemkab Jombang mengusulkan perbaikan jembatan ke pemerintah pusat.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jombang Agung Hariadi mengatakan, dua jembatan terdampak bencana banjir bandang itu berada di Dusun Banjarsari, Desa/Kecamatan Bareng, dan Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng.
”Jadi sudah kami usulkan melalui program Inpres ke pusat,” katanya.
Dijelaskan, ada banyak pertimbangan kenapa pemkab mengusulkan penanganan jembatan imbas bencana kepada pemerintah pusat.
Salah satunya terkait dengan ketersediaan anggaran cukup. ”Dari BBPJN waktu itu minta agar diusulkan IJD dan harus mengikuti standar jembatan sana,” tutur dia.
Estimasi atau keperluan jembatan itu masing-masing Rp 7 miliar. Hal itu berdasar hasil penghitungan yang dilakukan pihak konsultan.
”Karena lebar jembatannya 6,5 meter dan panjangnya 30 meter. Jadi mengikuti standar minimal yang ada di pusat,” ujar Agung.
Ia menyebut, dua jembatan hanya memiliki lebar 3,5 meter. Sehingga dua jembatan tersebut diusulkan dengan lebar yang sama 6,5 meter.
“Masing-masing setengah meter untuk kanan-kiri atau bahu jembatan,” lanjut dia.
Disampaikan, setelah rusak diterjang banjir bandang 2021 lalu, dua jembatan itu sebenarnya sudah ditangani.
Misalnya di Desa Banjaragung, satu sisi diperbaiki pemerintah pusat. ”Memang sudah pernah diperbaiki BBPJN dulu, kaki jembatan dibronjong menjorok dan sifatnya darurat, bukan permanen,” ujarnya.
Harapannya, dua jembatan itu dibangun permanen. Sehingga pemkab mengusulkan penanganan bakal didanai APBN melalui prorgram IJD.
”Semoga bisa terealisasi, karena usulan kami dulu berangkatnya juga atas permintaan pusat,” tambah Agung.
Sementara itu, hingga kemarin berdasar pantauan koran ini di lokasi, jembatan di Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng salah satu sisi bronjong terpasang di antara kanan-kiri jembatan.
Jalan menuju jembatan juga sudah dicor, bagian samping kanan kiri sudah terpasang pembatas. Beberapa warga juga ramai melewati jembatan itu.
Baik pejalan kaki maupun pengendara roda dua. Termasuk anak sekolah dari jenjang PAUD, SD, SMP hingga SMA. (fid/bin/ang)