DesaKita.co – Tumpukan material sampah dan sangkrah yang tersangkut di pilar jembatan Desa Gedongombo, Kecamatan Ploso, Jombang membuat warga sekitar waswas.
Pemkab akhirnya menerjunkan alat berat ke lokasi guna mengangkat sampah yang menghambat aliran Kali Marmoyo tersebut sejak Jumat (8/12) lalu.
Pantauan di lokasi Sabtu (9/12) , tumpukan ranting hingga potongan pohon dan bambu menumpuk di tengah Kali Marmoyo.
Menggunakan alat berat, beberapa warga dan petugas mengangkat tumpukan itu ke tepian sungai. Sebagian sudah terangkat. Selain potongan bambu dan pohon, juga terdapat banyak eceng gondok yang diangkat petugas.
Meski demikian, karena keterbatasan akses, sebagian titiknya belum bisa dibersihkan.
Dikonfirmasi di lokasi, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Jombang Sultoni mengakui, banyak sampah yang nyangkut di pilar jembatan.
”Jadi sudah ada koordinasi dengan pak camat Ploso, didatangkan ekskavator dari BPBD, lalu truk pengangkut sampah DLH bersama kami membantu pengangkatan,” kata Sultoni.
Dijelaskan, banyaknya sampah tersangkut di pilar jembatan terjadi ketika debit air Kali Marmoyo naik, Kamis (8/12) malam. Akibatnya aliran air sungai terhambat karena banyaknya sampah itu.
”Jadi sejak Jumat sudah mulai dilakukan pangangkatan sampai hari ini (kemarin) belum selesai,” imbuh dia.
Diakui, karena titik lokasi pembersihan berada di jembatan untuk sementara ini akses penghubung Desa Jatigedong dengan Desa Gedongombo, Kecamatan Ploso, Jombang ditutup.
”Jadi selama pembersihan jembatan ditutup dulu,” ujar Sultoni.
Dijelaskan, selain diangkat dari sungai sampah itu juga bakal dibawa ke lokasi tempat penampungan sementara (TPS) sampah di desa setempat.
”Identifikasi kami selain ranting bambu dan potongan pohon di situ ada pilar jembatan, sehingga tersangkut, dan membuat aliran air tidak bisa lancar,” tutur dia.
Meski demikian, di beberapa titik sementara ini belum bisa dibersihkan karena terkendala alat berat yang tak bisa menjangkau lokasi itu.
”Karena itu kami mengimbau sebisa mungkin masyarakat tidak membuang sampah ataupun ranting bambu ke sungai,” kata Sultoni. (fid/naz/fid)