Pemerintahan

Proyek Jembatan di Desa Kudubanjar Jombang Dianggarkan Rp 3,6 Miliar, Begini Perkembangannya

×

Proyek Jembatan di Desa Kudubanjar Jombang Dianggarkan Rp 3,6 Miliar, Begini Perkembangannya

Sebarkan artikel ini
BELUM TERTANGANI: Jembatan putus di Desa Kudubanjar, Kecamatan Kudu bakal ditangani tahun ini (18/3).

Desakita.co – Proyek jembatan bailey di Desa Kudubanjar, Kecamatan Kudu diplot Rp 3,6 miliar bersumber APBD 2025. Namun hingga awal Mei belum bisa segera dikerjakan. Pasalnya, proses pengadaan melalui e-purchasing belum tuntas. Saat ini pemkab masih mematangkan persiapan pemilihan pihak penyedia melalui sistem.

’’Sekarang masih membahas dokumen untuk pemilihan penyedia,’’ kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jombang, Agung Hariadi, kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin

Dokumen perencanaan proyek terbagi dua item. Pengadaan jembatan bailey dialokasikan Rp 2 miliar dan jasa erection atau pemasangan diplot Rp 1,6 miliar.

Sampai kemarin, dokumen perencanaan masih dilakukan review bersama dengan pihak aparat penegak hukum (APH). ’’Kemarin sudah paparan dengan kejaksaan, sekarang masih mematangkan untuk sistem e-katalognya,’’ ucapnya.

Baca Juga: Wadahi Bakat dan Minat Siswa, MTsN 12 Jombang Borong Prestasi di Awal Tahun Pelajaran

Langkah itu dilakukan, lantaran pengadaan barang proyek tersebut tak ditender. Melainkan menggunakan sistem e-purchasing. Sehingga, pihaknya kini mematangkan prosesnya terlebih dahulu. ’’Sampai sekarang belum ada perubahan, masih tetap pakai e-purchasing. Paparannya sekarang sudah ke teknis (pengadaan barang),’’ ujarnya.

Agung optimistis pertengahan tahun atau Juni nanti tahapan itu sudah rampung. Sehingga, bisa dilanjutkan dengan pekerjaan di lokasi. ’’Pekerjaannya Insya Allah cepat, antara dua sampai tiga bulan sudah selesai. Biarpun ada pengerjaan fondasi, tetapi lebih banyak ke perakitan (pemasangan) jembatan,’’ bebernya.

Baca Juga: Dongkrak UMKM Tahu, Ponpes Shofwanul Hikmah di Desa Badas Jombang Gelar Salawat dan Maulid Akbar

Jembatan di Desa Kudubanjar putus sejak lima tahun lalu, tepatnya awal 2020. Karena tak kunjung ditangani, warga urunan untuk membangun jembatan darurat dari rangka besi. Akses jembatan yang membentang di atas Kali Marmoyo tersebut sangat vital untuk aktivitas warga sekitar. Karena menghubungkan Kecamatan Kudu dengan Kecamatan Ngusikan.

Sempat diajukan pembangunan jembatan pada 2024, namun karena ada refocusing anggaran, sehingga proyek tersebut batal. Pemkab mengalokasikan Rp 3,6 miliar tahun ini. (fid/jif)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *