Desakita.co – Ketekunan kakak beradik penjual cireng asal Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, Nanik Hariyati, 63, dan Solihati, 59, membuat mereka bisa naik haji. Setelah menabung 12 tahun mereka bisa daftar haji pada 2012. Dan tahun ini mereka akan berangkat ke tanah suci.
Keduanya produsen sekaligus penjual cireng. ’’Kami mulai usaha ini sekitar tahun 2000. Awalnya hanya untuk kebutuhan dapur. Tapi sejak lama, saya punya keinginan kalau bisa suatu saat naik haji,’’ kata Solihati saat ditemui di kediamannya, Jumat (2/5).
Awal mula ia berkeinginan menunaikan ibadah haji sejak 2008. Namun, mereka baru bisa mendaftar haji pada 2012. Ini setelah berhasil menyisihkan sebagian penghasilan dari hasil jualan cireng setiap hari.
Baca Juga: Intip Profil Zulfikar Damam Ikhwanto: Sosok Aktivis, PNS, Pengusaha hingga Pengasuh Pondok di Jombang
Tak ada bantuan, tak ada pinjaman, semua biaya mereka kumpulkan sedikit demi sedikit secara mandiri. Setiap hari, Nanik dan Solihati mengolah lima hingga sepuluh kilogram tepung aci menjadi ratusan potong cireng.
Makanan ringan itu kemudian digoreng dan didistribusikan ke berbagai warung, toko jajanan, hingga kantin sekolah menggunakan sepeda ontel yang telah mereka miliki puluhan tahun.
Baca Juga: Profil Sutarsih, Pendidik Asal Desa Tebel Jombang yang Dikenal Inovatif dan Multitalenta
’’Kadang sehari habis, kadang tidak. Tapi kami yakin, kalau niat baik dan sabar, pasti ada jalannya,’’ kata Nanik.
Setelah 13 tahun menabung, mereka pun akhirnya bisa melunasi biaya haji. Selasa (6/4) nanti mereka dijadwalkan berangkat ke tanah suci bersama kloter 9 Jombang.
’’Kami hanya ingin jadi tamu Allah yang baik. Doakan kami sehat, lancar, dan bisa pulang menjadi haji yang mabrur,’’ ujar Solihati, sambil menunjukkan perlengkapan haji yang sudah mereka siapkan. (riz/jif)