Desakita.co – Nama Zulfikar Damam Ikhwanto, tentu tak asing lagi di Jombang.
Ia PNS di Pemkab Jombang, pengusaha KBIHU serta mantan ketua PC GP Ansor Jombang yang kini juga menjalani pengabdiannya sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al Adhim Mojongapit.
Dia juga tercatat sebagai ketua Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama MUI Kabupaten Jombang.
Zulfikar, sapaannya, lahir di Jombang 24 November 1981. Ia putra pertama dari pasangan alm KH Abdul Adhim Dimyati, seorang tokoh ternama di Jombang dan Hj Azminatul Uhud.
Lahir dari keluarga yang taat beragama, Zulfikar menjalani pendidikan umum hingga lulus di SDN Mojongapit. Meskipun demikian, ia tetap mendapat pelajaran agama dari ayahandanya,.
’’Kebetulan sejak kecil Abah memang sudah merintis asrama untuk mahasiswa, jadi mengajinya bersama dengan santrinya Abah,’’ terangnya.
Baca Juga: Profil Sutarsih, Pendidik Asal Desa Tebel Jombang yang Dikenal Inovatif dan Multitalenta
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di MTsN Tambakberas (sekarang MTsN 3 Jombang), SMAN 2 Jombang hingga kuliah di UNS Solo lulus 2006.
’’Semenjak kuliah itu, saya aktif di berbagai kegiatan kampus, tak terkecuali organisasi seperti PMII, bahkan sempat mendirikan dan memimpin partai kampus juga,’’ bebernya.
Lulus dari universitas, ia sempat mengabdikan diri sebagai petugas administrasi di PC GP Ansor Jombang hingga akhirnya menjadi pegawai pemerintah.
’’Setelah lulus, saya kemudian masuk ke pemerintahan, awalnya sebagai honorer di bagian Kesra Setdakab Jombang,’’ ungkapnya.
Hingga pada 2014 diangkat sebagai PNS di Pemkab Jombang. Di waktu yang sama, kecintaannya dan khidmadnya pada NU mengantarkannya terpilih menjadi ketua PC GP Ansor Jombang dua periode.
’’Itu juga berkat Abah yang menyarankan saya untuk maju sebagai calon ketua. Dan ternyata itu pengubah hidup saya. Banyak pembelajaran yang saya dapat di GP Ansor,’’ terangnya.
Zulfikar juga terus mengembangkan bisnis. Ia kini dipercaya menjadi ketua KBIHU Thoriqul Jannah yang dirintis ayahandanya.
Sejak 2014, ia sudah rutin mendampingi jemaah umrah ke tanah suci. Mulai 2022 lalu, ia juga tercatat menjadi pendamping untuk jemaah haji.
Baca Juga: Dr Hj Saadatul Athiyah MPd Sosok Wanita yang Utamakan Kedisipinan dalam Memimpin
Tak hanya itu, Zulfikar juga meneruskan jejak sang ayah untuk merawat santri melalui Pondok Pesantren Al Adhim yang kini ia kelola,. Puluhan santri belajar di pondok yang diasuhnya itu.
’’Jadi memang harus pintar-pintar membagi waktu, karena sistem sudah berjalan, saya bisa menjalani semuanya dengan enjoy,’’ ucapnya.
Sebagai PNS yang kini berdinas di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jombang, waktunya sebagai pegawai dimanfaatkannya untuk mengabdi kepada negara.
Sementara di waktu luang, baik di malam hari atau di akhir pekan, ia manfaatkan untuk mengurusi KBIHU.
’’Kebetulan di KBIHU ini saya lebih banyak urusan di luar, baik soal mengisi pengajian sekaligus memperkenalkan ke masyarakat atau jadi pendamping. Sedangkan di dalam ada Umi sama adik saya,’’ paparnya.
Sementara untuk kegiatan di pondok pesantren, ia ikut mengisi pengajian di malam hari. Meskipun tidak setiap hari. Beberapa ustad sudah dia tugaskan untuk membantu mengurus para santri. (riz/jif)
Respon (6)