Desakita.co – Hasil seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) jalur tes (SNBP) telah diumumkan Selasa (26/3) pukul 15.00 WIB.
Total ada 391 siswa yang dinyatakan lolos. Sedangkan tahun 2023 ada 415 siswa.
Dibanding tahun lalu, rata-rata sekolah yang siswanya diterima SNBP menurun.
Yang mengalami kenaikan hanya tiga. SMAN Mojoagung, dari 56 menjadi 72 siswa.
SMAN Bareng dari 25 menjadi 34 siswa. Serta SMAN Bandarkedungmulyo dari sembilan menjadi 19 siswa.
’’Kami menurun tahun ini. Tahun lalu 39, tahun ini 35, tapi universitas yang ditembus tahun ini tinggi-tinggi,’’ kata Mualim, kepala SMAN Jogoroto.
Tahun ini siswanya lulus di beberapa universitas ternama. UGM satu siswa, ITS satu siswa, dan Unair satu siswa. Yang paling banyak diterima di Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Surabaya.
Menurunnya jumlah siswa yang lolos SNBP disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, pilihan universitas dan jurusan siswa yang terlalu tinggi. Sehingga menyebabkan persaingan yang dihadapi juga semakin ketat dari berbagai sekolah se-Indonesia.
Kriteria penilaian dari kelulusan SNBP adalah nilai rapor, juga rekam jejak nilai alumni yang kini tengah kuliah di kampus tersebut. ’’Nilai rapor itu hak guru. Mudah-mudahan yang lolos SNBT (seleksi masuk PTN jalur tes) nanti meningkat, karena tolok ukur keberhasilan kami salah satunya SNBT,’’ terangnya. SNBT menunjukkan kualitas siswa yang sebenarnya.
Sementara itu, Kepala SMAN Mojoagung, Waras, yang kelulusannya tertinggi mengatakan, tahun ini siswanya banyak diterima kampus-kampus ternama.
’’Tahun lalu 49 persen dari jumlah siswa yang berhak mendaftar yang diterima. Alhamdulillah tahun ini meningkat menjadi 63 persen,’’ jelasnya.
Tahun ini, siswa yang dinyatakan lolos juga dinilai lebih bagus dari tahun lalu. Karena beberapa siswa dinyatakan lolos pada kampus-kampus terkemuka di Indonesia. Seperti Unair, Unej, ITS, bahkan puluhan siswanya diterima di Universitas Brawijaya dan Unesa.
’’Kami pecah rekor lagi, ini jumlah tertinggi sepanjang SMAN Mojoagung berdiri. Tahun lalu pecah rekor, tahun ini pecah rekor lagi. Mudah-mudahan kedepan dapat terus ditingkatkan,’’ ulas Waras.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Sri Hartati, mengaku baru menerima laporan dari sebagian kecil sekolah.
Ia berharap, sekolah pro aktif untuk melaporkan hasil siswa yang diterima SNBP.
’’Baru sembilan sekolah yang melapor, negeri dan swasta,’’ jelasnya.
Salah satu sekolah swasta yang siswanya lolos SNBP dengan jumlah banyak adalah SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT.
Dari 139 siswa yang mendaftar, yang dinyatakan lolos 76 siswa.
Ia tak bisa memastikan, kapan seluruhnya melapor. Karena bisa jadi siswa yang belum lapor ke sekolah sehingga belum dilaporkan ke Cabdindik. (wen/jif/ang)












