Desakita.co – Sejumlah petani di Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek, memilih panen padi lebih awal.
Ini setelah padi yang mengeluarkan bulir, khawatir diserang hama wereng.
Terlebih, hama wereng sudah menyerang sebagian tanaman di sekitarnya.
Seperti diungkapkan Tiarji, salah seorang petani asal Dusun Butuh, Desa Trowulan yang baru saja memanen padi.
Sebagian titik tanaman di petak sawah setempat kering lantaran terkena hama wereng.
”Ini sudah kena sejak seminggu lalu, langsung kering ambruk dan sekarang mati,” kata Tiarji, salah seorang petani sambil menunjukkan tanaman padi milik petani lain yang sudah diserang hama.
Tiarji lalu menunjukkan tanaman padi milik petani yang sudah terserang.
Selain batang padi roboh dan pasti menemui kendala serius. ”Baru saja disemprot serentak sama PPL,” imbuh dia.
Sedangkan tanaman padi miliknya sudah dipanen seminggu terakhir.
Langkah itu dilakukannya lantaran khawatir terserang hama serupa. Sehingga produktivitas atau hasil panen bisa turun.
”Sebetulnya kalau normal masih kurang satu minggu, berhubung tetangga sudah ada yang kena wereng, langsung dipanen,” tutur Tiarji.
Ia menaku sudah menjual semua barang poduksi yang dimilikinya langsung ke penebas.
Harganya berdasarkan kondisi gabah dan luas sawah. ”Banon 100 (sawah seluas 1.400 meter persegi) kemarin Rp 6,1 juta,” tutur dia sembari menyebut sawah miliknya seluas 7.000 M2.
Ada banyak alasan kenapa dia menjual gabahnya ke penebas. Mulai dari harga hingga tak ingin repot.
”Soalnya di rumah nggak ada tempat, daripada ribet. Misalnya punya tempat luas buat jemur dan sebagainya ya dibawa pulang,” ungkap Tiarji.
Hal senada diungkapkan Ramidi petani lainnya, yang tanaman padinya juga diserang hama wereng.
”Punya saya sudah kena, padinya roboh dan mati,” urainya. Dalam analisanya, serangan wereng terlihat di beberapa per-sport.
Menurut dia, serangan di wilayah desa itu per spot. Sudah dilaporkan ke kelompok tani (Poktan) setempat. ”Sudah dikasih obat sama PPL, minggu lalu sudah disemprot bareng-bareng,” ujar Ramidi.
Sebelumnya, serangan hawa wereng di Jombang belum reda. Pada musim tanam kali ini Dinas Pertanian (Disperta) Jombang mencatat sementara ini sudah ada padi seluas 16,38 terserang.
Meliputi, Kecamatan Gudo seluas 8,68 hektare, Ngoro seluas 3,5 hektare, berada di Bandarkedungmulyo 2,82 hektare, dan Kecamatan Diwek seluas 1,1 hektar serta Kecamatan Jogoroto seluas 0,28 hektare. (fid/yan/bin)