Asal-Usul

Asal-usul Desa Balongbesuk Kecamatan Diwek Jombang: Dulunya Sumber Mata Air Jernih, Ada Sejak Era Majapahit

×

Asal-usul Desa Balongbesuk Kecamatan Diwek Jombang: Dulunya Sumber Mata Air Jernih, Ada Sejak Era Majapahit

Sebarkan artikel ini
Gapura menuju Kantor Desa Balongbesuk Jombang.

Desakita.co – Desa Balongbesuk adalah salah satu desa di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

Sejarah desa Balongbesuk tak bisa dilepaskan dari nama Balong biru yang menjadi cikal bakal berdirinya desa tersebut.

Dilansir dari laman balongbesuk.desa.id, sejarah desa ini diawali dari cerita Kebokicak dan Surontanu yang merupakan cantrik kinasih atau sebut murid kesayangan dari Ki Ageng Sapayana.

Kepala Desa Balongbesuk M Saifur menceritakan, Ki Ageng Sapayana adalah pemimpin padepokan Pancuran Cukir.

Ia memiliki murid cantrik yang kesatria, namun rendah hati. Termasuk Surontanu dan Kebokicak.

Hal itu membuat Ki Ageng Sapayana tidak segan untuk menurunkan seluruh ilmu yang dimiliki kepada Kebokicak dan Surontanu.

Hingga pada suatu hari, Ki Ageng Sapayana mengetahui adanya wabah pageblug di wilayah majapahit sebelah barat, khususnya sekitar padepokan Pancuran Cukir.

Baca Juga: Turut Proaktif Cegah Stunting, Pemdes Balongbesuk Jombang Sinergi dengan Bidan Desa dan TPPKK

“Wabah penyakit yang tidak dapat disembuhkan itu sungguh tidak mengenal kata ampun dan belas kasihan,” ujar dia.

Warga yang terjangkit pageblug itu, dapat dipastikan meninggal dengan estimasi bertahan beberapa jam saja.

Misalnya jika terserang pagi, siang tiada. Atau, jika terkena siang, sore meninggal dan sterusnya..

Menyikapi ketakutan warga yang terserang wabah pageblug, mendorong Ki Ageng Sapayana memohon petunjuk Tuhan YME.

“Beliau bertekad tidak akan mengakhiri tapa-brata sebelum mendapat sisik melik alias petunjuk dari Tuhan YME,” jelas dia.

Tapa Brata yang dilakukan Ki Ageng Sapayana dilakukan pada sebuah ruangan khusus di lingkungan padepokan Pancuran Cukir.

Proses “Pengasingan diri” itu betul betul dilakukan Ki Ageng Sapayana dengan penuh keseriusan.

Apalagi menghadapi wabah pageblug yang belum ada obatnya.

Baca Juga: Daftar Lengkap Nama Kepala Desa di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Terbaru Tahun 2024

“Berkat ketekunan upaya Ki Ageng Sapayana, pada suatu malam beliau mendapatkan wangsit/ petunjuk gaib dari Tuhan YME, bahwa wabah pageblug itu hanya dapat dilawan dengan perantaraan hewan banteng tracak kencana milik Surontanu cantriknya,” jelas dia.

Hewan yang dapat bicara layaknya manusia itu harus disembelih, karena dalam pandangan mata batin Ki Ageng Sapayana, banteng itu telah disusupi dua siluman buaya.

“Dengan keputusan itu, membuat Surontanu merasa tersudut dan membuatnya melarikan diri ke utara dari kejaran kakak seperguruannya Kebokicak,” papar dia.

Pada saat perjalanan, Surontanu menemukan sebuah kolam air/ balong yang airnya berwarna biru.

“Surontanu pun berkata kepada banteng tracak kencana, “Wahai sahabatku Banteng Tracak Kencana di depan kita ada kolam air yang sangat jernih, sehingga airnya seperti berwarna biru,” papar dia.

Dari kejadian itulah, wilayah tersebut menjadi nama Balongbiru. (ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *