Lifestyle

Dari Puasa Berharap Magfirah

×

Dari Puasa Berharap Magfirah

Sebarkan artikel ini
Drs Waras M.MPd, (Kepala SMAN Mojoagung)

Desakita.co – Bismillah walhamdulillah. Wassalatu wassalamu ‘ala rasulillah.

Kita bersyukur kehadirat Allaah SWT karena masih diberi kesempatan hidup di bulan Ramadan 1445 H–2024 M.

Syukur itu kian bertambah karena kekuatan Islam dan iman masih dianugerahkan kepada kita.

Hanya dengan Islam dan iman kita bisa melaksanakan rangkaian ibadah di bulan Ramadan ini.

Bila kita perhatikan orang di sekeliling kita, berapa banyak orang yang tidak tersentuh untuk memanfaatkan rangkain ibadah di bulan Ramadan ini.

Bisa jadi karena tidak beragama Islam atau kadar keimanannya tidak mampu menjadi energi untuk melaksanakannya.

Tanpa terasa kita sudah berada di hari-hari terakhir bulan Ramadan. Segera menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Meski saat mengawali puasa lalu ada perbedaan, ada yang mulai Senin (11/3) dan ada yang Selasa (12/3).

Berdasar prediksi Astronomi, hari raya akan bersamaan pada Rabu 10 April 2024.

Karena ketinggian bulan pada 9 April sudah mencapai lebih dari lima derajat, sehingga memungkinkan untuk dirukyat.

Tapi apapun yang terjadi, berbeda atau sama, semoga umat Islam tetap terjaga kesatuan dan persatuannya.

Sering kita mendengar bahwa tujuan utama puasa adalah ’’la’allakum tattquun.’’

Melalui puasa, orang yang beriman bisa mencapai predikat takwa. Satu kemuliaan hidup di dunia dan akhirat di sisi Allah SWT. Inna akramakum ‘indallahi atqakum.

Sehingga tidak heran, selama Ramadan ini umat Islam berlomba-lomba mencapai derajat tersebut.

Pada sisi lain, kebanyakan kita tidak diberi tahu seberapa besar pahala puasa. Melalui hadis qudsi Allah berfirman; Puasamu untuk Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.

Meski begitu, melalui hadis Nabi SAW, balasan riil orang yang berpuasa disebutkan. Yaitu magfirah, ampunan dari Allah SWT atas dosa-dosa yang telah lalu.

’’Man soma Ramadana imanan wahtisaban gufiralahu ma taqaddama minzambihi.’’ Ampunan diberikan Allah bila puasa didasari iman dan ikhlas.

Bila sudah didapatkan magfirah maka kemuliaan hidup sebagaimana tujuan puasa akan tercapai.

Tapi berapa banyak orang yang tidak mendapatkannya, karena tidak tahu apa yang menjadi syarat, rukun, wajib, sunah, dan apa-apa yang dilarang selama melaksanakan ibadah puasa. Sehingga yang didapat hanyalah rasa lapar dan dahaga.

Sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW; Berapa banyak orang puasa tapi hanya mendapatkan lapar dan dahaga.

Akhirnya, kita berharap rangkaian ibadah kita selama Ramadan diterima Allah SWT.

Predikat takwa didapat, ampunan diterimakan, sehingga kemuliaan hidup di dunia dan akhirat di sisiNya mengantarkkan kita ke surgaNya. Amin.

Oleh Drs Waras M.MPd, (Kepala SMAN Mojoagung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *