BisnisPemerintahan

Melalui Pasar Desa, Pemdes Cukir Optimistis Dongkrak Ekonomi Masyarakat dan PADes

×

Melalui Pasar Desa, Pemdes Cukir Optimistis Dongkrak Ekonomi Masyarakat dan PADes

Sebarkan artikel ini
UNTUK MASYARAKAT: Kades Cukir Sawung Agus Basuki (pakaian batik) bersama jajaran pengurus BUMDes Cukir Jaya Mandiri meninjau pasar desa, Kamis (28/12) .

DesaKita.co – Pemerintah Desa Cukir, Kecamatan Diwek, memiliki gebrakan luar biasa untuk meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) dan perekonomian masyarakat.

Salah satunya, memanfaatkan tanah kas desa (TKD) yang kurang produktif untuk dijadikan pasar.

Kades Cukir Sawung Agus Basuki mengatakan, desanya memiliki tiga dusun, yakni Dusun Cukir, Tebuireng dan Dusun Sumoyono.

”Untuk pasar desa lokasinya berada di Dusun Cukir,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jombang, Kamis (28/12).

Pasar itu diutamakan untuk menampung warga setempat. Ada puluhan pedagang yang berjualan di area pasar, yang berada di belakang Pasar Cukir milik Pemkab Jombang.

Terdiri dari enam pedagang kios dan selebihnya pedagang lesehan.

”Jadi semula TKD dipergunakan untuk pertanian. Tapi pemasukannya (PADes) tidak ada,” imbuh dia.

Pihaknya kemudian mengubah fungsi lahan seluas 2.500 meter persegi itu untuk aktivitas jual beli.

”Karena kering atau lahan tidak produktif, maka kita ajukan ke pemkab untuk dipakai pasar, ternyata disetujui,” tutur Sawung.

Kemudian 2021 dilakukan pengurukan di beberapa titik. ”Lalu ada bantuan dari pemerintah pusat kita buatkan atap untuk memfasilitasi pedagang lesehan,” ujar dia.

Sejak saat itu, aktivitas jual beli di pasar desa terus menggeliat. ”Kita utamakan warga Desa Cukir, harapannya warga sekitar tidak jadi penonton, jadilah pemain. Artinya dagang apa aja yang penting berjualan,” lanjut dia.

Selain sudah berdiri enam kios, di pasar desa sekarang juga sudah ada pedagang lesehan. Setiap hari berjualan saat pagi buta.

”Sekarang pasar sudah dikelola BUMDes Cukir Jaya Mandiri,” bebernya.

Ke depan, pasar itu harus bisa jadi percontohan. ”Gambarannya nanti kios membentuk seperti huruf U, selain menampung pedagang lesehan, ke depan juga menampung pedagang lain dengan mengutamakan warga Desa Cukir,” lanjutnya.

Ia menambahkan, geliat pasar desa juga berdampak signifikan pada perekonomian warga sekitar. Termasuk adanya pemasukan desa. Apalagi Desa Cukir sejak lama, masuk kategori desa mandiri.

Sementara itu, Direktur BUMDes Cukir Jaya Mandiri Priya Hudaya, menyampaikan pengelolaan pasar desa memang masuk BUMDesa.

”Yang jelas pasar ini disamping bisa meningkatkan PADes, juga menambah penghasilan warga sekitar. Sehingga secara otomatis ekonomi berkembang. Jadi warga juga menjadi pelaku, bukan penonton,” pungkas Yuda sapaan akrabnya. (fid/bin/fid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *