Desakita.co – Pemkab Jombang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang menyalurkan Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di Balai Desa Sengon Kecamatan Jombang pada Senin (05/02).
”CPP ini diberikan untuk meringankan beban hidup masyarakat, ditengah harga sembako yang kini tengah naik,” kata Nurkamalia, SKM, MSi, kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Jombang.
Peningkatan ini menunjukkan upaya yang terus dilakukan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan pangan di tingkat lokal. Bantuan pangan akan disalurkan selama periode enam bulan, mulai dari bulan Januari hingga Juni 2024.
Bantuan berupa komoditi beras, di mana setiap penerima bantuan pangan (PBP) akan menerima alokasi sebanyak 10 kilogram beras.
Nurkamalia, juga menyebutkan, jika pada tahun 2024, Kabupaten Jombang menerima bantuan pangan sejumlah 120.963 Penerima Bantuan Pangan (PBP).
Sedangkan pada tahun sebelumnya, yakni 2023, alokasi bantuan PBP yang diterima oleh Jombang adalah sebanyak 118.812 orang.
”Data diambil dari Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE),” katanya.
Jika penerima meninggal dunia dan tidak ada keluarga yang meneruskan, maka bisa dialihkan ke penerima lain melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau warga miskin sesuai usulan kepala desa.
Pemerintah Kabupaten Jombang juga melaksanakan program Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai bagian dari upaya penanganan inflasi di daerah.
Program ini diimplementasikan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan dengan tujuan menyediakan bahan pangan berkualitas dengan harga jual di bawah harga pasar.
Menurut Nurkamalia cadangan pangan yang saat ini diberikan adalah Cadangan Pangan Pemerintah pusat. Sedangkan cadangan pangan daerah, Jombang juga memiliki 139 ton yang saat ini dititipkan di Bulog.
Cadangan pangan daerah itu diberikan ketika ada bencana atau untuk mengatasi kemiskinan ekstrem.
”Karena saat ini masih ada yang dari pemerintah pusat, cadangan pangan daerah kita simpan dulu, kita titipkan di Bulog untuk dikeluarkan jika ada bencana misalnya, atau mengatasi kemiskinan ekstrem,” punglasnya. (wen/ang)