Desakita.co – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Abdul Halim Iskandar pulang kampung ke Ponpes Mambaul Maarif Denanyar Jombang.
Ia menggunakan hak pilih di TPS 25, Rabu (14/2). Sedangkan, ibunya Nyai Hj Muhasonah Iskandar memberikan hak suaranya di TPS 26.
Gus Menteri, begitu biasanya dia disapa, datang bersama istri dan dua anaknya di TPS 25 sekitar pukul 09.00.
Mengenakan blankon dengan setelan kemeja putih dan sarung batik, ia langsung mendaftar ke meja KPPS untuk menyerahkan formulir undangan disertai KTP.
Namun karena antrean cukup panjang, ia tak langsung mencoblos.
Sekitar pukul 11.00 atau antre 2 jam, namanya baru dipanggil untuk mencoblos.
Kesempatan itu digunakan Gus Menteri bertegur sama dengan warga, tetangga dan saudara yang bertemu di TPS 25.
”Saya lihat di sini (TPS 25, Red) bagus partisipasinya. Saya antre 2 jam dan memang partisipasinya sangat tinggi.
Masyarakat sudah dewasa menggunakan hak pilihnya,’’ ujarnya.
Ia berharap, kepercayaan mereka terhadap pesta demokrasi tak dibalas dengan kecurangan pemilu yang justru akan mencederai demokrasi di Indonesia.
”Partisipasi tinggi ini diberi apresiasi supaya tidak terjadi kejenuhan demokrasi gara-gara selalu dicurangi,’’ tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Halim juga sempat memberikan masukan kepada petugas KPPS TPS 25 agar memperbaiki alat coblos yang kurang sesuai.
”Alat coblos tadi bagian pucuknya kayak ada mata pancing begitu. Itu kalau nyoblos di kertas kuatir kalau ditarik bisa membuat sobek.
Untuk itu saya minta dikikir sedikit supaya normal,’’ tegasnya.
Di tempat terpisah, ibunda Abdul Muhaimin Iskandar yang juga Cawapres 01, Nyai Hj Muhasonah Iskandar, memberikan hak suaranya di TPS 26 Desa Denanyar tak jauh dari TPS 25.
Nyai Muhassonah datang ke TPS didampingi keluarganya sekitar pukul 08.00 dan langsung menyerahkan undangan ke petugas KPPS.
Namun demikian, Nyai Muhassonah enggan memberikan komentar usai mencoblos.
”Tentu kami berharap pasangan Amin (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) menang. Sehingga membawa perubahan di negeri ini. Karena satu-satunya paslon yang mengusung perubahan adalah pasangan Amin,” ujar Zainal Arifin Abu Bakar, kakak ipar Cak Imin.
Terpisah, salah satu anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Denanyar Muhammad Mahir Haqiqi, menyampaikan sejak awal pihakanya berencana mendatangi rumah ibunda Cak Imin karena memang lanjut usia. Namun hal tersebut batal dilakukan menyusul ibunda Muhaimin memilih untuk datang langsung ke TPS.
“Karena faktor usia memang diperbolehkan memberikan perlakuan khusus untuk kondisi tertentu. Tapi Bu Nyai Muhassonah masih semangat datang ke TPS,” pungkasnya. (ang/bin)
