LifestylePendidikan

Perjalanan Karir Wadlihah Nawaningsih Warga Desa Denanyar Jombang Jadi Fasilitator dan Instruktur Visitasi AKMI

×

Perjalanan Karir Wadlihah Nawaningsih Warga Desa Denanyar Jombang Jadi Fasilitator dan Instruktur Visitasi AKMI

Sebarkan artikel ini
Wakil Kepala Madrasah Bidang Akademik MAN 6 Jombang Wadlihah Nawaningsih MPdI

Desakita.co – Belajar tidak harus di bangku kuliah. Begitu menurut Wakil Kepala Madrasah Bidang Akademik MAN 6 Jombang Wadlihah Nawaningsih MPdI.

Warga Desa Denanyar, Kecamatan Jombang ini suka belajar berbagai hal baru, untuk meng-upgrade diri agar terus berkembang.

”Saya harus mengasah diri, di sini orangnya pandai-pandai, jadi saya harus terus meng-upgrade diri agar terus berkembang,” kata Ningsih.

Menurutnya, manusia tidak boleh merasa puas dalam hal mencari ilmu.

Hal itu juga ditanamkannya kepada ketiga anaknya agar terus belajar, kapan pun, dan kepada siapa pun.

Ningsih berhasil menamatkan pendidikan S1 di UIN Malang Jurusan PAI, kemudian kuliah S2 di Undar Jombang, magister pendidikan dan lulus tahun 2014.

Di rumah ia sering mengikuti seminar-seminar yang dilakukan secara virtual, bahkan hingga tengah malam.

”Untuk webinar menyesuaikan dengan waktu dan kesibukan, tidak semuanya juga diikuti, karena saya senang mengasah diri,” katanya.

Pada 2021, Ningsih mengikuti seleksi fasilitator provinsi yang diselenggarakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah.

Dari rangkaian seleksi yang diikuti, hingga tersisa 1.000 orang, ia dinyatakan lolos.

Pada 2023, ia ikut seleksi lagi, untuk menjadi instruktur visitasi AKMI (Asesmen kompetensi madrasah Indonesia).

”Ini seleksinya sangat sulit dan lebih berat dari Fasprov (fasilitator provinsi). Ada seleksi administrasi, seleksi pengetahuan, dan seleksi psikotes,” jelasnya.

Ia kembali dinyatakan lolos, dan telah mendapatkan tugas visitasi ke Gresik, Surabaya, dan Sidoarjo.

Di tengah kesibukannya sebagai fasilitator dan instruktur visitasi AKMI yang kadang berdinas di luar kota, Ningsih tidak serta-merta meninggalkan tugasnya sebagai seorang guru.

Ketika ada kesibukan di luar sekolah, ia memberikan lembar kerja kepada siswa.

”Jadi sebelum bertugas, siswa selalu saya kabari. Saya beri lembar kerja dan dibantu guru piket untuk memantau,” katanya.

Mengembangkan dirinya merupakan bagian dari mencari ilmu. Ilmu baru yang ia dapatkan dibawa ke madrasah untuk diaplikasikan.

Ningsih juga suka mengikuti kegiatan parenting yang dilakukan di sekolah anak-anaknya. Melalui parenting ia belajar menjadi ibu yang baik.

”Banyak sekali ilmu baru yang saya dapatkan juga dari parenting. Dari ilmu parenting saya berusaha untuk menjadi ibu yang lebih baik lagi,” jelasnya. (wen/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *