Pemerintahan

Upaya Tekan Stunting, Puskesmas Mayangan Jogoroto Gandeng Dokter Spesialis Anak

×

Upaya Tekan Stunting, Puskesmas Mayangan Jogoroto Gandeng Dokter Spesialis Anak

Sebarkan artikel ini
. RUTIN: Pemeriksaan balita stunting di Puskesmas Mayangan Jogoroto.

Desakita.co – Dalam upaya menurunkan angka stunting, Puskesmas Mayangan Kecamatan Jogoroto menggelar kegiatan pemeriksaan balita stunting.

Bekerja sama dengan dokter spesialis anak dari RSUD Jombang dan Subkor Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Jombang.

Kegiatan dilaksanakan di ruang pertemuan Puskesmas Mayangan, Selasa (17/9).

Dihadiri dr Hakimah Maimunah SpA dari RSUD Jombang dan Hafid Wahyu Mauludin, S.Gz.

’’Ini bagian dari upaya kami untuk menurunkan stunting di enam desa yang menjadi cakupan wilayah Puskesmas Mayangan,’’ kata Plt kepala Puskesmas Mayangan, dr Suryarini Choerunisya.

Enam desa itu, Sumbermulyo, Mayangan, Tambar, Sawiji, Jogoroto dan Ngumpul.

Baca Juga: Dapat Dukungan Kades, Ini Cara Kecamatan Ngoro Jombang Pererat Kerukunan Perguruan Silat

Tercatat, ada 67 balita stunting per Agustus 2024 di enam desa tersebut.

’’Kami bukan lokus (lokasi khusus) stunting tapi kami tetap berupaya agar tidak bertambah dan yang ini berkurang,’’ urainya.

Sebanyak 14 anak sudah dilakukan rujukan fast track ke RSUD Jombang.

Konsultasi dengan dokter spesialis anak secara langsung dan diberikan resep pangan keperluan medis khusus (PKMK) berupa susu khusus untuk balita stunting.

20 anak hari ini (17/9) mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di ruang pertemuan Puskesmas Mayangan.

Sisanya akan dirujuk fast track secara bertahap ke RSUD Jombang.

’’Setiap anak memiliki resep yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing,’’ jelasnya.

Dari hasil fast track yang dilakukan, hasilnya sudah bagus. Ada penambahan berat badan setelah dipantau secara berkala.

’’Setelah dapat susu gratis, mereka akan dipantau dua minggu sekali untuk melihat perkembangannya,’’ ungkapnya.

Upaya pencegahan agar tak ada penambahan kasus baru juga dilakukan melalui UKS dan KRR (kesehatan reproduksi remaja).

Melalui penyuluhan, penambahan Fe (suplemen zat besi) di sekolah atau melalui posyandu remaja.

Baca Juga: Olah Kotoran Sapi Jadi Biogas, Warga Desa Carangwulung Jombang Hemat Cuan untuk Memasak

Juga pemeriksaan kepada calon pengantin, melalui cek laboratorium dan penambahan Fe.

Ahli gizi Dinas Kesehatan Jombang, Hafid Wahyu Mauludin SGz, mengatakan, balita stunting diberikan 36 kotak susu maksimal. Menyesuaikan dengan kebutuhan yang diberikan setelah hasil pemeriksaan dokter spesialis anak.

”Kalau hanya butuh 10 ya hanya diberi 10. Jika dalam perjalanannya sebelum habis 36 sudah membaik gizinya dan dinyatakan bebas stunting, maka pemberian dihentikan, gantian untuk yang lain,’’ paparnya. (wen/jif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *