Pemerintahan

Inovasi Kecamatan Gudo Jombang: Luncurkan Program Pejantan Dilan untuk Permudah Layanan Adminduk

×

Inovasi Kecamatan Gudo Jombang: Luncurkan Program Pejantan Dilan untuk Permudah Layanan Adminduk

Sebarkan artikel ini
JEMPUT ANTAR: Proses pelaksanaan program inovasi Pejantan Dilan oleh petugas kecamatan dan pemdes terkait.

Desakita.co – Kecamatan Gudo menjadi salah satu ujung tombak pelayanan publik di wilayah Kabupaten Jombang.

Dalam hal pelayanan publik, Kecamatan Gudo terus berupaya melahirkan inovasi program guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam segala bidang agar semakin baik.

Salah satu yang menjadi fokus Kecamatan Gudo, yakni pelayanan di bidang adminduk (administrasi kependudukan).

Untuk memberikan pelayanan yang mudah dan efisien, kecamatan Gudo meluncurkan program Pelayanan Jemput Antar Administrasi Kependudukan Bagi Difabel dan Lansia (Pejantan Dilan).

”Alhamdulillah program Pejantan Dilan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, terutama bagi kalangan difabel dan lansia, karena program ini sangat membantu dan memudahkan sekali,” terang Camat Gudo Arief Hidajat.

Melalui program ini, masyarakat dari kalangan difabel dan lansia tidak perlu harus wara-wiri saat mengurus adminduk. Sebab, sudah ada petugas yang melakukan pelayanan jemput bola.

Petugas yang ditunjuk, adalah hasil koordinasi petugas kecamatan dan pemerintah desa (pemdes).

”Jadi, misal mengurus kartu kaluarga (KK), KTP mulai proses blangko pengajuan nanti diambil petugas dan diserahkan kepada petugas pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN),” terangnya.

Setelahnya, dilakukan koordinasi berkas dan sarpras penjemputan saat perekaman dokumen.

”Data yang telah terkumpul lalu diproses hingga tercetak dan diantarkan ke rumah pengguna layanan,” imbuhnya.

Menurut Arief, Kecamatan Gudo memiliki wilayah yang luas dan menaugi sebanyak 18 desa.

Di Antaranya  Desa Blimbing, Bugasurkedaleman, Gempollegundi, Godong, Gudo, Japanan, Kedungturi, Krembangan, Mejoyolosari, Mentaos.

Pesanggrahan, Plumbongambang, Pucangro, Sepanyul, Sukoiber, Sukopinggir, Tanggungan dan Desa Wangkalkepuh. ”Jadi, wilayahnya luas sekali dengan jumlah penduduk mencapai hingga 65 ribu jiwa,” imbuhnya.

Arief menuturkan bahwa ide awal inovasi Pejantan Dilan mucul dari permasalahan menumpuknya dokumen KK dan KTP milik warga di kantor Kecamatan Gudo karena berbagai alasan.

Akhirnya pihak kecamatan memunculkan ide untuk memprioritaskan pelayanan jemput antar dokumen administrasi kependudukan.

Alur pelaksanaan program inovasi Pejantan Dilan telah dirancang sedemikian rupa agar memudahkan dalam pelaksanaannya.

”Program Pejantan Dilan terbukti mampu membantu menyelesaikan permasalahan administrasi kependudukan di wilayah Kecamatan Gudo dengan lebih cepat dan tepat sasaran,” tegasnya.

Program yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat terus dikembangkan oleh Kecamatan Gudo.

Tujuannya meningkatkan kualitas dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, menyelesaikan permasalahan yang muncul, memudahkan masyarakat berkomunikasi dengan pihak kecamatan serta mempermudah kinerja kecamatan dalam mengukur kinerja dan pengembangan kinerja.

Kembangkan Potensi UMKM dan Sektor Pertanian

SEMENTARA itu, Camat Gudo Arief Hidajat memiliki komitmen besar mengembangkan perekonomian masyarakat.

Salah satunya aktif melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM agar lebih berkembang.

Selain itu, keunggulan Kecamatan Gudo di sektor pertanian juga terus dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

”Contoh pengembangan yang telah ada di desa, di antaranya wisata buah melon dan alpukat Desa Japanan, wisata petik jeruk Desa Mejoyolosari, kampung kue Desa Pucangro, kampung sandal ukir Desa Krembangan.

Serta yang paling dikenal adalah kampung manik-manik Desa Plumbon Gambang,” terang Camat Arief.

Arief menambahkan, Kecamatan Gudo mencakup wilayah seluas 34,70 km² dan terdiri dari 18 desa. ungkapnya.

Untuk menggenjot produktivitas pertanian, pihaknya juga banyak memberikan pendampingan ke desa saat menyusun APBDes agar juga memprioritaskan pembangunan insfrastruktur di bidang pertanian, misalnya pembangunan jalan usaha tani dan infrastruktur penunjang lainnya.

”Lahan pertanian di Kecamatan Gudo sangat produktif,” imbuhnya.

Pihaknya juga bersinergi dengan stakeholder terakit untuk pengembangan sektor pertanian dan UMKM di wilayah Kecamatan Gudo akan semakin tumbuh dan berkembang. ”Kita juga sering fasilitasi pelatihan-pelatihan,” bebernya. (dwi/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *