Desakita.co – Menteri PU (Pekerjaan Umum) Dody Hanggodo melakukan kunjungan kerja ke kantor Unit Pengelola Irigasi DI (Daerah Irigasi) Siman BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas yang ada di Jl Bupati R Soedirman, Jombang, Jumat (22/11).
Kehadiran Menteri PU dalam rangka mengecek penerapan digitalisasi pintu air Waduk Siman yang dikelola BBWS Brantas.
Pantauan di lokasi, Menteri Dody beserta jajaran tiba di kantor Unit Pengelola Irigasi DI (Daerah Irigasi) Siman BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas di Jl Bupati R Soedirman sekitar pukul 10.00. Menteri kemudian memasuki ruangan khusus.
Di dalam ruangan itu, terdapat sejumlah layar monitor yang memperlihatkan pintu air saluran irigasi Waduk Siman yang ada di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Masing-masing pintu air terlihat jelas di layar monitor. Dari kantor inilah pintu air Waduk Siman dikendalikan.
Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Desa di Jombang Ini Bangun Saluran Irigasi dari Dana Desa
Waduk Siman diketahui mengairi 23.060 hektare area persawahan di tiga kabupaten. Di antaranya, Kabupaten Kediri, Jombang, dan Kabupaten Malang. Waduk Siman mengaliri total panjang saluran primer sepanjang 62,21 km. Sedangkan total saluran sekunder 312,32 km.
Di Kabupaten Jombang, ada beberapa kecamaan yang dialiri irigasi Waduk Siman. Masing-masing Kecamatan Bareng, Ngoro, Mojowarno, Mojoagung, Diwek, Jogoroto, Peterongan, Sumobito, Gudo, Jombang, Tembelang, dan Kecamatan Perak dengan total cakupan 17.893 hektare. Sisanya, mengairi beberapa kecamatan di Kabupaten Malang dan Kediri.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan, tujuan kunjungannya adalah untuk mengecek sistem irigasi dari Waduk Siman.
”Kita mengecek irigasi dengan sistem digitalisasi. Ini kecanggihan teman-teman di BBWS Brantas. Pintu-pintu air diotomatisasikan. Dipasang CCTV, guna mengatur ketinggian air di saluran irigasi. Kemudian, buka tutup pintu airnya bisa dilakukan dari kantor sini,” ujar dia.
Instalasi sistem irigasi secara digital tersebut sudah dilakukan semenjak tiga bulan ini. Tujuannya, lahan yang dulunya tidak terairi dari irigasi tersebut, bisa teraliri dengan lancar. Sehingga kebutuhan irigasi bisa lebih tepat sasaran agar mampu meningkatkan hasil panen petani
. ”Petani yang dulunya kesulitan air, dengan adanya digitalisasi, mendapatkan air,” katanya.
Ia mengatakan, dengan irigasi yang tepat sasaran dapat mewujudkan swasembada pangan yang sudah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. ”Dengan teknologi seperti ini, kita tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga memberi harapan baru bagi para petani untuk lebih sejahtera,” pungkasnya. (ang/naz)