DesaKita.co – Setiap musim penghujan datang, permukiman warga di Dusun Jetak, Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Jawa Timur kerap jadi jujukan banjir.
Salah satunya disebabkan luapan aliran air dari saluran Sekunder 2 Tejo yang melintas di desa ini.
Mengatasi hal probelm tersebut, pemdes bersinergi dengan forkopimcam dan dinas terkait melakukan normalisasi saluran.
Baca Juga: UMK Jombang 2025 Resmi Naik 6,5 Persen, Pemkab Segera Sosialisasikan kepada Pekerja dan Pengusaha
Kepala Desa Sidokerto Abdul Halim mengatakan, setiap musim penghujan, permukiman warga di Dusun Jetak kerap jadi langganan banjir.
”Hampir tiap musim penghujan pasti banjir. Biasanya beberapa rumah yang berdekatan dengan saluran itu terendam,” terangnya.
Setelah dilakukan evaluasi, lanjut Halim, banjir berasal dari luapan sungai di wilayah tersebut yang sudah mengalami pendangkalan.
”Kondisi sungainya mengalami pendangkalan dan penyempitan parah di bagian hilir, dan ini sudah bertahun-tahun dikeluhkan warga,” imbuhnya.
Sebagai langkah, pemdes sudah sering kali mengajukan normalisasi sungai, namun sejak dulu tak kunjung terealisasi.
”Pemdes sejak 2007 sudah mengajukan normalisasi tapi tak kunjung terealisasi,” bebernya.
Baca Juga: SMK Unggulan NU Mojoagung Jombang Serahkan Bantuan Rp 165 Juta
Hingga pada musim hujan kali ini, wilayah Dusun Jetak kembali diterjang banjir.
Pihaknya pun berkoordinasi dengan pihak kecamatan terkait permukiman warga yang kembali direndam banjir.
”Alhamdulillah setelah menunggu 17 tahun, akhirnya tahun ini dinormalisasi,” ungkapnya.
Normalisasi sungai dilaksanakan sejak Rabu (18/12). Petugas mendatangkan ekskavator untuk mengeruk sedimen sungai sepanjang 300 meter.
Selain itu, petugas juga membersihkan dan memangkas pohon-pohon yang menjorok ke sungai. Terlihat warga begitu senang melihat kegiatan normalisasi.
Tampak jajaran Forkopimcam Mojowarno juga memantau secara langsung kegiatan normalisasi. ”Semoga ke depan wilayah Sidokerto bebas banjir,” singkat Kades Halim.
Terpisah, Plt Camat Mojowarno M Ronny Afriandie mengatakan, normalisasi di Sekunder Tejo 2 itu akhirnya bisa dilaksanakan dari koordinasi berjenjang.
Baca Juga: Le Minerale Sukseskan Ajang Borobudur Marathon 2024, Bantu 10.500 Pelari Tetap Bugar
”Jadi, awalnya kami dan forkopimcam melakukan koordinasi dan mitigasi bencana, ditemukanlah salah satu masalah banjir di Desa Sidokerto itu,” lontarnya.
Pihaknya pun berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang dan segera mendapat respons dengan menerjunkan ekskavator ke lokasi untuk melakukan normalisasi sungai.
”Untuk kegiatannya, dilaksanakan sepanjang 300 meter, kita dalamkan salurannya, kita bersihkan juga yang jadi penyumbat serta pohon yang menutup aliran sungainya,” lontarnya.
Dengan upaya normalisasi itu, diharapkan aliran air di saluran Sekunder Tejo 2 itu bisa kembali lancar.
”Tentu ujungnya adalah tidak lagi terjadi banjir di permukiman ke depannya,” pungkasnya. (riz/naz)
Respon (1)