Pemerintahan

Diiringi Musik Gamelan, Perayaan Natal di GKJW Desa Mojowarno Jombang Diikuti 2.500 Jemaat

×

Diiringi Musik Gamelan, Perayaan Natal di GKJW Desa Mojowarno Jombang Diikuti 2.500 Jemaat

Sebarkan artikel ini
KHIDMAT: Jemaat mengikuti ibadah kebaktian natal di GKJW Mojowarno, kemarin (25/12).

Desakita.co – Perayaan Natal di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojowarno terasa begitu damai. Selain diikuti ribuan jemaat kristen dari berbagai daerah, kehadiran umat muslim yang turut mengamankan jalannya ibadah menggambarkan kentalnya kerukunan antar-umat terjaga dengan baik.

LANTUNAN gamelan terdengar cukup lantang dari dalam gereja pagi itu. Suasana yang awalnya riuh dengan sapaan, lantas berubah menjadi tenang dan khidmat.

Ya, begitu bunyi gong, kenong, dan gendang bersahut, jemaat yang mengenakan pakaian kebaya khas Jawa itu langsung duduk rapi mengikuti kebaktian Natal di GKJW Mojowarno, Rabu (25/12).

Di sisi depan gereja, warga muslim dari kalangan banser beserta kepolisian dan TNI turut mengamankan prosesi ibadah.

Andriyono Cipto Santoso Pendeta GKJW Mojowarno memimpin langsung kebaktian yang diikuti 1.000 jemaat lebih. Prosesi yang dimulai sejak pukul 08.00, berjalan lancar hingga berakhirnya kebaktian.

”Kebaktian kita laksanakan dua sesi. Pertama kemarin malam pukul 18.00 dan hari ini pukul 08.00,’’ ujar dia usai memipin kebaktian natal kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Ia mengatakan, total ada 1.500 jemaat yang mengikuti kebaktian Natal di sesi pertama. Kemudian, ada 1.000 jemaat yang mengikuti kebaktian di sesi kedua.

Baca Juga: Rayakan Dies Natalis ke-41, SMPN 1 Tembelang Jombang Adakan Karnaval Budaya Hingga Sepeda Sehat

GKJW Mojowarno setiap tahun memang menjadi jujukan ibadah jemaat Kristen dari berbagai daerah. Tak hanya Kecamatan Mojowarno, jemaat juga datang dari beberapa kecamatan lain.

”Jadi memang dari berbagai daerah,’’ katanya.

Ia menambahkan, dalam setiap perayaan Natal GKJW Mojowarno selalu menggunakan gamelan sebagai pengirian ibadah.

Selain sudah dilaksanakan sejak dulu, keberadaan gamelan juga menjadi upaya GKJW melestarikan tradisi Jawa. ”Ini bagian kita melestarikan tradisi dan kebudayaan Jawa,’’ papar dia.

Menurutnya, GKJW Mojowarno bukan sekadar tempat ibadah bagi jemaat Kristen. Gereja yang didirikan awal kali tahun 1879 ini, kini menjadi sebuah simbol kerukunan umat beragama.

Pasalnya, toleransi serta kerukunan antarpemeluk agama terjalin begitu kuat. Hal ini, ditujukkan dengan keterlibatkan warga muslim yang turut menjaga keamanan ibadah. ”Kerukunan umat beragama sudah terjalin sejak dulu. Bahkan, saat perayaan hari raya Unduh-Unduh kita juga ada pentas seni lintas iman dan kita tidak pernah membatasi hal itu,’’ jelas dia.

Pria asli Jawa Tengah ini juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI-Polri serta warga muslim yang turun mengamankan jalannya ibadah.

Baca Juga: Perkuat Eksistensi, SMPN 2 Jombang Adakan Pawai Budaya di HUT ke-66

”Yang jelas kami mengucapkan terima kasih, karena dengan kehadian mereka kita tenang dalam menjalankan ibadah,’’ jelas dia.

Terpisah, Plt Camat Mojowarno M. Ronny Afriandie mengatakan, jumlah warga yang memeluk agama Kristen di Kecamatan Mojowarno sebanyak 3.158.

Dengan rincian 3.093 kristen dan katolik sebanyak 65. ”Jumlah penduduk yang beragama kristen mencapai ribuan di Kecamatan Mojowarno,’’ ujar dia.

Ia mengatakan, kerukunan umat bergama di Mojowarno sudah terjalin dengan baik sejak dulu kala. Setiap tahun, umat muslim turut berpartisipasi dalam beberapa kesempatan.

Misalnya dalam perayaan Unduh-Unduh dan hari raya Natal. ”Kita juga ada pertemuan rutin pengajian Selasa Pon di mana kita tekankan kepada teman-teman Banser, IPNU dan IPPNU turut menjaga kondusifitas dalam perayaan Natal,’’ jelas dia. (naz)

 

 

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *