Desakita.co – Olahraga sepak bola sudah menjadi salah satu ikon keunggulan yang dimiliki Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben.
Pola pembinaan sepak bola di Watudakon juga terorganisir dengan baik dengan berdirinya akademi Pesawat yang merupakan akronim dari Persatuan Sepakbola Watudakon.
Kepala Desa Watudakon, Suharto menerangkan bahwa awal mula berdirinya tim sepak bola di desanya dinamakan klub Prenjak.
”Dijuluki tim Prenjak karena rata-rata postur tubuh pemain kami waktu itu tergolong kecil tapi permainnya bagus dan lincah seperti burung prenjak, bahkan tim ini sejak dulu selalu menjadi favorit juara di berbagai turnamen dan kompetisi,” terangnya.
Baca Juga: Maksimalkan Pendapatan Desa, Pemdes Japanan, Kecamatan Gudo Jombang Optimalkan Kios BUMDes
Seiring berjalannya waktu melalui musyawarah bersama, tim Prenjak beregenerasi dan diubah namanya menjadi Pesawat FC.
Salah satu pertimbangannya, untuk sekaligus mengenalkan Desa Watudakon sebagai asalnya.
Sampai saat, salah satu tim sepak bola kebanggaan warga Jombang tersebut sudah memiliki segudang prestasi dan banyak melahirkan pemain yang bergabung dengan berbagai klub profesional hingga tim nasional Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah Rahmat Beri Santoso pemain Timnas Indonesia U-20 yang saat itu turut mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-20 2023 di Uzbekistan dan saat ini bergabung di kub BRI Liga 1, PS Barito Putera asal Kalimantan Selantan.
Ada pula Revano Gio Ardiansyah yang tergabung di Persebaya U-15 serta Ricky Pratama di kub Palu Putra FC asal Sulawesi Tengah.
Pemerintah Desa (Pemdes) Watudakon sangat mendukung kemajuan akademi Pesawat FC dengan cara memfasilitasinya melalui penggunaan lapangan desa untuk tempat latihan serta fasilitas pendukung lainnya.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Wisuda SOTH, Bukti Nyata Pemdes Mojojejer Jombang Proaktif Tekan Stunting
”Saat ini kami juga memulai pengembangan klub bola voli bernama Kimjon Academy yang baru resmi berdiri (20/11),” ujar Suharto.
Dikatakan, tim kebanggaan masyarakat desa setempat itu sampai saat ini terus mengukir prestasi secara berkelanjutan. Tak hanya sekadar memiliki tim, melainkan juga melakukan pembinaan sejak usia dini.
Seluruhnya didukung oleh jajaran pengurus serta pelatih akademi yang dinaungi nama-nama mumpuni di bidangnya masing-masing untuk setiap kelompok umur.
”Selain tim senior yang telah berjalan, kami juga memiliki pembinaan kelompok umur mulai dari usia delapan tahun sampai dewasa,” pungkasnya. (dwi/naz)