Desakita.co – Ancaman banjir jadi atensi Pemkab Jombang. sebagai langkah, pemkab berencana melakukan normalisasi pada tiga anak sungai Afvoer (saluran buang) Watudakon.
Ini dilakukan menyusul pihak pemilik kewenangan sungai akan melakukan normalisasi di saluran utama.
Kepala Dinas PUPR Jombang Bayu Pancoroadi menjelaskan, pihaknya bakal melanjutkan kegiatan normalisasi. Khususnya pada anak sungai Afvoer Watudakon.
”Rencananya tahun ini ada tiga anak sungai kita normalisasi,” katanya melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA) Sultoni, Jumat (17/1).
Tiga anak sungai itu masing-masing Afvoer Budugkesambi, Afvoer Plosorejo, dan Afvoer Ndero. ”Secara langsung yang masuk ke Afvoer Watudakon itu ada sembilan anak sungai,” imbuh dia.
Normalisasi, menurut dia, tak hanya dilakukan tahun ini. Sebab, tahun sebelumnya sudah dilakukan. Beberapa di antaranya juga tuntas.
Baca Juga: Peduli Bencana Banjir di Kesamben Jombang, Ini yang Dilakukan Keluarga Besar SMPN Jombang
”Tahun ini istilahnya melanjutkan,” ujar dia. Langkah itu, menurut Sultoni, mendukung pihak pemilik kewenangan sungai yang berencana menormalisasi saluran utama.
”Sampai sekarang kami belum tahu kapan balai (BBWS Brantas) akan menormalisasi Afvoer Watudakon, tetapi biasanya balai ini tidak dadakan.
Sifatnya terstruktur, ada kajian dan sebagainya dahulu,” tutur Sultoni. Normalisasi tiga anak sungai sementara ini belum bisa dilakukan.
Sebab, selain faktor cuaca, pihaknya juga bakal melakukan koordinasi dengan pemerintahan desa terlebih dahulu. ”Karena faktor cuaca, lalu debit air juga masih tinggi dan terhimpit dengan tanaman milik petani,” kata Sultoni.
Baca Juga: Tinjau Banjir di Desa Jombok Kesamben, Begini Respons Pj Bupati Jombang
Sebelumnya, banjir merendam dua desa di kecamatan Kesamben mendapat perhatian serius Pemprov Jatim.
Sebagai penanganan jangka panjang, muncul opsi di antaranya bakal membuat kolam retensi hingga menormalisasi sepanjang saluran buang atau Afvoer Watudakon.
Pascabanjir di Kesamben, sudah ada pertemuan antara BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas, PJT (Perum Jasa Tirta), PSDA Jatim dan kabupaten/kota terdampak banjir, terutama yang diakibatkan Afvoer Watudakon, Selasa (17/12) lalu. Dalam pertemuan itu, menelurkan sedikitnya empat keputusan. Baik jangka panjang maupun jangka pendek sebagai antisipasi banjir. (fid/naz)