Pemerintahan

Buntut Banjir di Kesamben Jombang, Tanam Padi di Desa Kedungmlati Mundur

×

Buntut Banjir di Kesamben Jombang, Tanam Padi di Desa Kedungmlati Mundur

Sebarkan artikel ini
MUNDUR: Tanam padi di Desa Kedungbetik, Kecamatan Kesamben tahun ini mundur hampir satu bulan.

Desakita.co – Banjir yang merendam puluhan ratusan hektare areal pertanian di wilayah Kesamben beberapa waktu lalu merusakan puluhan hektare tanaman petani.

Banyak petani mengalami kerugian lantaran tanaman padi yang baru ditanam rusak akibat terendam banjir berhari-hari termasuk bibit yang baru disemai ikut rusak.

Lantaran waswas banjir susulan, sebagian petani memilih memundurkan masa tanam.

Salah satunya diungkapkan Riyaman, petani di Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben. Setelah tanaman padi miliknya rusak terendam banjir, saat ini ia baru memulai kembali menanam padi.

”Januari biasanya sudah selesai, tetapi sekarang baru mau tanam,” kata Riyaman kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Dijelaskan, dia sebelumnya sudah menebar bibit padi. Dalam perjalannya, sawah miliknya yang berada di pinggir jalan tol Jombang-Mojokerto terendam banjir berhari-hari.

Akhirnya  seluruh bibit di persemaian rusak. ”Sampai 10 hari baru surut, sehingga bibit mati semua,” bebernya.

Pada awal Desember, Ia pun menyemai bibit padi lagi di sawah dan saat ini baru siap ditanam. Otomatis waktu tanamnya mundur.

Baca Juga: Tinjau Banjir di Desa Jombok Kesamben, Begini Respons Pj Bupati Jombang

Menurut dia, ini merupakan kali pertama wilayah setempat baru mulai tanam padi di pertengahan Januari. ”Biasanya atau dulu itu Desember selesai.

Berhubung kemarin banjirnya lama, sehingga tanamnya mundur hampir satu bulan,” kata Riyaman.

Hal serupa juga diungkapkan Marzuki petani lainnya. Bedanya dia baru selesai tanam. ”Karena kemarin bibitnya sudah siap, beli ke petani lain,” kata Marzuki.

Menurut dia, puluhan hektare sawah di wilayah setempat yang akan memulai tanam padi. ”Kedungmlati saja paling 20 hektare lebih,” ujar Marzuki.

Kondisi itu tak hanya terjadi di Kecamatan Kesamben. Di Kecamatan Bandarkedungmulyo juga demikian. Hingga saat ini sebagian petani baru memulai tanam padi.

”Istilahnya mundur dibanding tahun sebelumnya, kisaran satu sampai dua minggu mundurnya,” kata Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Bandarkedungmulyo Ahmad Fauzi.

Baca Juga: Peduli Bencana Banjir di Kesamben Jombang, Ini yang Dilakukan Keluarga Besar SMPN Jombang

Dari catatannya, ada seluas 445 hektare sawah yang mundur masa tanamnya dibandingkan data Januari 2024 lalu.

”Selisihnya 445 hektare dibandingkan Januari 2024 lalu, menyebar seperti di Desa Brangkal, Tinggar dan sebagian di Desa Karangdagangan,” imbuh dia.

Penyebabnya, menurut Fauzi, karena cuaca ekstrem yang terjadi pada Desember lalu. Sawah milik petani banyak yang terendam banjir.

Sehingga belum bisa memulai tanam padi. ”Jadi tahun lalu beberapa yang sudah selesai panen belum bisa untuk mengolah sawah, karena airnya masih tinggi,” ujar Fauzi. (fid/naz)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *