Pemerintahan

Dampak Revitalisasi Pasar Ploso, 98 Pedagang Bakal Direlokasi ke Lapangan Desa Losari Jombang

×

Dampak Revitalisasi Pasar Ploso, 98 Pedagang Bakal Direlokasi ke Lapangan Desa Losari Jombang

Sebarkan artikel ini
BAKAL DIRELOKASI: Pedagang pakaian yang menempati sebelah selatan kios Pasar Ploso bakal terdampak proyek revitalisasi pasar.

Desakita.co – Relokasi para pedagang sudah ditentukan di lapangan Bawangan, Desa Losari, Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang.

Sedikitnya, ada 98 pedagang yang terdampak revitalisasi Pasar Ploso.

Sayang, relokasi ini tak melibatkan pemdes setempat.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang Suwignyo, melalui Kabid Sarana Perdagangan dan Barang Pokok Penting Yustinus Harris Eko Prasetijo, menyebut tempat relokasi sudah disiapkan pilihan.

”Relokasinya di lapangan Bawangan, Desa Losari, Kecamatan Ploso,” katanya, Selasa (9/1).

Untuk pembangunan tempat relokasi bukan menjadi kewenangannya. Melainkan dari Dinas PUPR Jombang.

”Anggaran sewa relokasi dari Disdagrin, tapi pembangunannya Dinas PUPR,” imbuh dia.

Dikatakan, tak seluruh pedagang bakal direlokasi karena pengerjaan tahun ini tak menyentuh seluruh area pasar.

Hanya 98 pedagang terdampak.  ”Ada 98 bedak,” tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Kelompok Pedagang Pakaian Pasar Ploso M Bakri mengatakan, pada pertemuan beberapa waktu lalu, selain membahas kios yang bakal dibongkar juga opsi tempat relokasi pedagang.

”Rencananya pedagang mau ditaruh di lapangan Bawangan, jadi di sana akan diuruk lalu dibangun kios sementara,” katanya.

Namun dia belum berani memastikan apakah lapangan tersebut jadi digunakan tempat relokasi atau tidak karena memang belum ada keputusan.

”Yang jelas kemarin pedagang harapannya pindah setelah Hari Raya Idul Fitri,” imbuh dia.

Terpisah, Kades Bawangan Bakhtiar Efendi, menyampaikan lapangan tersebut bukan masuk wilayah administrasi desanya.

”Benar sejak dulu lapangan di situ disebut lapangan Bawangan, tapi lokasinya berada di wilayah administrasi Desa Losari,” katanya.

Sementara itu, Kades Losari Sutrisno, ketika dikonfirmasi menjelaskan, lapangan Bawangan berada di wilayah administrasi Desa Losari.

Hanya saja, lahan tersebut bukan aset desa. ”Jadi lahan lapangan itu aset Perhutani, bukan milik desa,” tegasnya.

Disinggung opsi tempat relokasi yang berada di lapangan Bawangan, Sutrisno tidak mengetahui persis.

Sebab, hingga sekarang pihaknya belum pernah sekalipun diajak berkomunikasi terkait rencana revitalisasi Pasar Ploso. Termasuk tidak ada undangan khusus yang membahas pembangunan pasar.

”Banyak warga Desa Losari yang berjualan di pasar, sampai sekarang pemerintahan desa belum mengetahui kapan pelaksanaan rehab ataupun relokasi,” ujarnya.

Meski demikian, dia berharap sebelum ada keputusan nanti, tetap melibatkan pemdes. ”Biar sama-sama tahu,” pungkas Sutrisno. (fid/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *