Desakita.co – Nasib gedung Pusat Oleh-Oleh Jombang di Kecamatan Tembelang hingga kini masih mati suri.
Opsi menyerahkan pengelolaan eks Pasar Ngrawan kepada pihak investor atau pihak ketiga hingga kini belum ada kejelasan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang Suwignyo mengatakan, sebelumnya ada minat dari salah satu investor untuk mengelola gedung Pusat Oleh-Oleh Jombang.
Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah mendengarkan pemaparan dari pihak investor tekait konsep pemanfaatan aset pemkab tersebut.
”Investor dari luar Jombang, mereka juga sudah paparan,” kata Suwignyo, Jumat (26/1).
Kepada pemkab, lanjut Suwignyo, pihak investor menyampaikan akan memanfaatkan gedung tersebut untuk rest area. ”Akan dibangun 30 kamar mandi dan musala, jadi dibuat rest area, dan bus akan berhenti di situ,” bebernya.
Usai mendengarkan paparan dari pihak investor, hingga kini belum ada keputusan. Dalam paparan itu, pemkab juga menyodorkan beberapa opsi.
”Belum diputuskan, apakah nanti pakai sewa atau bagi hasil,” imbuh dia.
Untuk sementara ini, pemkab masih membuka keran bagi investor lain seandainya berniat mengelola area itu.
”Jadi belum ada investor lain, baru satu itu saja. Karena kalaupun dipakai UMKM juga di sana tidak bertahan lama, siapa saja yang mau masuk kita persilakan,” kata Suwignyo.
Untuk diketahui, pada 2016, Pemkab Jombang menggelontorkan anggaran sekitar Rp 1,2 miliar untuk merehabilitasi Pasar Ngrawan.
Selain ingin menghidupkan pasar, pemkab berencana merelokasi pedagang di Jl Seroja dan Jalan Mimbar.
Sayangnya, pedagang pasar saat itu menolak pindah. Alhasil, bangunan pasar yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah itu tetap sepi.
Selanjutnya, pada 2019, pemkab kembali menggelontorkan anggaran sekitar Rp 200 juta untuk merehab Pasar Ngrawan menjadi Pusat Oleh-Oleh Jombang. Namun, sejak diresmikan sekitar Oktober 2021, kondisi Pusat Oleh-Oleh tetap mati suri.
Tak berhenti di situ, pada 2022 pemkab kembali mengalokasikan anggaran sekitar Rp 178 juta untuk merehab lapak dan membuat fasilitas rest area.
Namun, lagi-lagi upaya itu belum membuahkan hasil. Tahun ini pemkab tengah melakukan kajian peluang kerja sama pengelolaan bangunan Pusat Oleh-Oleh Jombang diserahkan ke pihak swasta. (fid/naz/ang)