Desakita.co – Kepala SMPN 1 Jogoroto, Muhamad Khoiri SPd, mengatakan, Adiwiyata tidak hanya sekedar penghargaan formal.
Ia menginginkan, budaya hidup bersih tertanam dalam setiap individu.
Dari sisi makanan, budaya meminimalisir sampah dan bebas 5P (pengawet, pewarna, penyedap, pemanis, dan pengenyal) dalam jajanan juga terus dilakukan secara bertahap.
’’Kalau hanya sekedar cari penghargaan bisa disulap, tapi penanaman budaya yang sulit, kita harus telaten dan sabar,’’ katanya.
Baca Juga: Profil Muhamad Khoiri Kepala SMPN 1 Jogoroto: Mengajar Sejak 1998, Tugas Pertama di Sulawesi
Saat ini, ia berupaya untuk membudayakan jajanan bebas 5P. Sebab banyaknya bungkus plastik sisa makanan juga menyumbang sampah yang cukup besar di sekolah.
’’Alhamdulillah setelah Covid-19, siswa lebih peduli terhadap lingkungan,’’ katanya.
Khoiri mengucapkan terima kasih pada perintis sekolah Adiwiyata, yang telah berkerja keras melahirkan berbagai inovasi, sehingga bisa meraih predikat Adiwiyata Nasional tahun ini.
Keberhasilan SMPN 1 Jogoroto juga tak lepas dari bimbingan Dinas Lingkungan Hidup Jombang, LSM Brantas Berdaya yang bergerak di bidang lingkungan, serta binaan dan arahan dari Dra Ipuk Purwandari sebagai penanggungjawab sekolah Adiwiyata Mandiri SMPN 2 sekaligus pengurus DPW HPAI Jombang.
Setelah meraih predikat Adiwiyata Nasional, pihaknya bakal berangkat lagi menuju Adiwiyata Mandiri. ’’Akan terus kami buat inovasi-inovasi, kalau sudah siap nanti mengajukan Adiwiyata Mandiri,’’ tekadnya. (wen/jif)
