Desakita.co – Umat Hindu di Dusun Ngepeh, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro tetap hidup damai. Mereka berpegang teguh pada ajaran agama.
’’Ini sebenarnya sudah ada di dalam kitab kami, ada tiga macam,’’ kata Pranutik, pemangku umat Hindu di Pura Amrta Bhuana Dusun Ngepeh.
Pertama, Ahimsa atau tidak menyakiti. Kedua, Tri Kaya Parishuda atau menjaga pikiran agar tetap baik. ”Dengan perkataan atau tindakan yang baik,” imbuhnya.
Ketiga, Tri Hita Karana atau hubungan harmonis antara manusia dengan tuhan, dan sesama, serta alam dan lingkungan.
’’Itu bisa dikatakan untuk menjaga kita agar bisa saling menghargai dalam hidup bermasyarakat,’’ tutur lelaki yang kini berusia 52 tahun ini.
Baca Juga: Sisi Lain Lebaran di Kampung 3 Agama Desa Ngepeh Jombang: Punya Tradisi Balalan Wujud Jaga Kerukunan
Peringatan Hari Raya Nyepi tahun ini bersamaan dengan puasa Ramadan.
Bahkan selang sehari dengan Idul Fitri. ”Biasanya kami ikut meramaikan dan anak-anak juga banyak yang ikut takbir keliling, walaupun beda keyakinan jangan sampai ini menimbulkan sesuatu yang negatif. Cuma kemarin nggak semua ikut,” ucapnya.
Silaturahmi ke tetangga juga dilakukan antarwarga. Usai mengadakan Ombak Geni atau brsembahyang di Pura Amrta Bhuana, umat Hindu juga bersilaturahmi ke tetangga kanan dan kiri.
’’Setelah kami bersembahyang di Pura, kita saling bermaaf-maafan ke lingkungan sekitar,’’ terangnya.
Begitu juga ketika Lebaran, umat Hindu juga menerima tamu warga muslim yang silaturahmi ke rumah. Mereka juga menyiapkan jajanan di ruang tamu. ”Jadi hampir sama dengan Lebaran,’’ kata Pranutik. (fid/jif)