Desakita.co – Keberadaan radio komunitas Suara Budi Luhur (SBL) di Dusun Ngepeh, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro ikut menguatkan kerukunan.
Radio yang mengudara sejak 2004 ini menjadi salah satu sarana komunikasi antarumat beragama.
’’Dulu radio komunitas, awal berdirinya 2004,’’ kata Mulyaji, operator radio SBL kepada Jawa Pos Radar Jombang, Kamis (3/4).
Awal berdirinya radio bermula dengan terbentuknya paguyuban budi luhur (PBL) atau paguyuban antarumat beragama.
’’Radio SBL ini jadi semacam seksi komunikasi, karena siarannya dulu diutamakan untuk siraman rohani,’’ imbuhnya.
Baca Juga: Sisi Lain Lebaran di Kampung 3 Agama Desa Ngepeh Jombang: Punya Tradisi Balalan Wujud Jaga Kerukunan
Alat yang difungsikan sampai saat ini merupakan bantuan dari Australia. ’’Kalau tidak salah nilainya Rp 35 juta, cuma bantuannya berupa alat,’’ kata Mulyaji yang juga menjadi penyiar.
Seluruh program sudah terjadwal. Mulai dari siraman rohani agama Kristen berlangsung tiap Minggu pukul 11.00.
Sementara untuk agama Islam sore hari.
”Sedangkan untuk umat Hindu dulu pakai rekaman, tidak langsung siaran di sini,” ujar Bung Rama sebutan akrab Mulyaji. Sisanya biasanya diisi dengan lagu-lagu seperti radio pada umumnya.
Radio ini mengudara di gelombang 106,8 FM. Meski sempat vakum, sampai sekarang ini masih tetap mengudara.
”Sekarang siraman pakai rekaman, tidak di sini. Untuk Kristen dikasih lagu rohani setiap Minggu, sedangkan yang Islam sore. Tinggal Hindu yang sekarang belum tertata,” kata Mulyaji. (fid/jif)