PemerintahanPotensi

Potensi Salak Melimpah, Desa Jatirejo Jombang Komitmen Kembangkan Produk Olahan Salak

×

Potensi Salak Melimpah, Desa Jatirejo Jombang Komitmen Kembangkan Produk Olahan Salak

Sebarkan artikel ini
POTENSI UNGGULAN: Kades Jatirejo memantau pembuatan produk salak di UMKM pondok salak.

Desakita.co – Pemerintah Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, memiliki komitmen mengembangkan produk olahan salak.

Pengembangan itu dilakukan melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pondok salak yang difasilitasi pemdes.

Di kawasan ini memang punya buah salak melimpah. Bahkan, ada yang diolah menjadi minuman dan jajanan salak.

Kades Jatirejo Arifah mengatakan, sejak dulu desanya memang terkenal dengan sentra perkebunan salak.

Namun belum diketahui sejak tahun berapa Desa Jatirejo menjadi sentra salak.

“Yang jelas sejak kakek-nenek saya dulu lahan yang ditanami salak ini lebih luas dari sekarang,” katanya.

Desa yang memiliki empat dusun, mulai Dusun Jatirejo, Pacolgowang, Wonosari dan Dusun Nanggungan ini tak semua punya tanaman salak.

Hanya tiga dusun, meliputi Dusun Wonosari, Pacolgowang dan Dusun Jatirejo.

”Lebih dari 50 warga yang punya pohon salak, rata-rata di pekarangan rumah. Sekarang lahannya berkurang karena jadi perumahan,” imbuhnya.

Selain dijual langsung buahnya, sebagian warga juga mulai mengolah buah salak.

Ada 10 kelompok yang tergabung di UMKM pondok salak.

Mereka mengolah menjadi tiga item produk. Mulai minuman sari salak, jenang salak dan aneka kue salak.

”Ciri khas salak Jatirejo ini rasanya manis-kecut, mungkin karena faktor tanah yang membedakan salak di sini dengan tempat lain,” tutur Arifah.

Selama ini, pihaknya sudah punya  program khusus untuk mengembangkan aneka olahan salak.

Salah satunya menggandeng Pemkab Jombang untuk menggelar pelatihan.

”Dalam peningkatan kapasitas peserta UMKM Pondok Salak kami juga mengadakan pembinaan ke kelompok usaha,” ujar dia.

Langkah ini menurut Arifah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pelaku UMKM.

”Serta meningkatkan taraf kesejahteraan anggotanya,” lanjut dia.

Saat ini, pihaknya sudah memiliki rencana jangka panjang sebagai upaya pengembangan usaha salak.

”Desa sudah punya siteplan terkait perkembangan usaha buah salak ini, diharapkan ke depan mandiri dan semakin maju.

Manfaatnya dapat dirasakan lebih banyak lagi oleh masyarakat, sehingga one village one product dapat terealisasi,” pungkas Arifah. (fid/bin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *