Potensi

Musim Bunga Durian, Warga Desa Carangwulung Jombang Lakukan Sambung Batang, Begini Caranya

×

Musim Bunga Durian, Warga Desa Carangwulung Jombang Lakukan Sambung Batang, Begini Caranya

Sebarkan artikel ini
ULET: Ali Yudin Wahid, 41 warga Dusun Banyon, Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam saat melakukan sambung durian kemarin.

Desakita.co – Memasuki musim bunga durian, dimanfaatkan sebagian warga yang tinggal di lereng Gunung Anjmasoro Wonosalam untuk melakukan sambung pohon durian.

Metode ini dinilai dapat meningkatkan produktivitas durian lebih cepat dan menghasilkan buah yang unggul.

Salah satunya dilakukan Ali Yudin Wahid, 41, warga Dusun Banyon, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam. Ali Yudin sudah puluhan tahun menekuni usaha pembibitan durian.

Ia juga sering menerima pesanan warga setempat untuk menyambung pohon durian.

Baca Juga: Unik! Awali Musim Panen Kopi, Warga Desa Carangwulung Jombang Punya Ritual Turun Temurun

”Ini kita lakukan sambung durian,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin (7/8).

Ia mengatakan, teknik yang digunakan ada dua metode, yakni sambung sisip serta metode sambung pucuk.

”Kedua metode itu punya tahapan dan cara tersendiri. Namun hasilnya sama untuk meningkatkan produktivitas durian,” jelas dia.

Dijelaskan, untuk sambung pucuk dimulai dengan proses pemotongan batang bawah durian. Batang bawah durian rata-rata adalah durian varietas lokal.

Kemudian dibuatkan celah untuk disambung dengan batang atas alias entres dengan durian varietas unggulan. Mulai jenis musangking, duri hitam maupun durian bido.

Baca Juga: Harga Jual Bersaing, Warga Desa Wonosalam Jombang Tertarik Budi Daya Cacing Tanah, Ini Jenisnya

”Batang atas (entres) kita pilih yang memiliki paling tidak 3 mata tunas agar dapat tumbuh optimal,” ujar dia.

Selanjutnya, batang yang disambung ditutup atau diikat dengan dengan plastik untuk mempercepat proses penyambungan.

”Sedangkan untuk sambung sisip, caranya lebih mudah. Yakni tinggal menyambungkan dahan muda pada durian varietas unggulan dan varietas lokal dengan membuat potongan bagian samping pohon,” jelas dia.

Dijelaskan, setiap metode yang digunakan memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Misalnya, sambung pucuk membutuhkan bahan plastik lebih banyak untuk menutup sambungan.

Kemudian, sambungan harus dibuka satu bulan agar tidak membusuk.

Baca Juga: Harga Jual Menggiurkan, Petani di Lereng Gunung Anjasmoro Wonosalam Jombang Mulai Tertarik Budi Daya Vanili

Sementara, sambung sisip dinilai lebih aman karena plastik sambungan tidak perlu dibuka hingga 2 bulan.

Apalagi penggunaan bahan plastik lebih sedikit.

”Namun hasilnya sama, yakni buah yang dihasilkan adalah buah dari sambungan pucuk karena batang bawah atau batang indukan hanya sebagai penyuplai nutrisi ke pohon bagian atas,” pungkasnya. (ang/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *