Potensi

Unik! Awali Musim Panen Kopi, Warga Desa Carangwulung Jombang Punya Ritual Turun Temurun

×

Unik! Awali Musim Panen Kopi, Warga Desa Carangwulung Jombang Punya Ritual Turun Temurun

Sebarkan artikel ini
DIPETIK: Sesepuh desa saat memetik kopi di kebun warga menandai musim panen kopi.

Desakita.co – Warga yang tinggal di lereng Gunung Anjasmoro sangat menjunjung tinggi tradisi yang diwariskan dari para leluhur.

Salah satu tradisi yang hingg kini bertahan, yakni tradisi wiwit kopi dan sedekah bumi menyambut musim panen kopi.

Tradisi ini rutin digelar setiap bulan Muharam oleh warga Kampung Adat Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam.

Tradisi wiwit kopi di Kampung Adat Segunung diawali dengan ritual pembacaan doa di tengah kebun kopi oleh para pemangku adat.

Setelah itu, dilanjutkan petik biji kopi yang sudah merah atau sudah siap dipanen.

Baca Juga: Kuliner Kampung Adat Segunung: Ada Botok Tawon, Jadi Kudapan Wajib Saat Acara Hajatan dan Tradisi

Petik biji kopi itu dilakukan pemangku adat sebagai penanda dimulainya musim panen kopi.

Selanjutnya biji kopi yang telah dipetik dimasukkan dalam wadah dari anyaman bambu untuk diarak menuju Pendopo Agung di Dusun Carangwulung.

Sesampainya di pendopo, warga kemudian memulai prosesi sedekah bumi yang berisi hasil panen warga sekitar.

Sedekah bumi kemudian dijadikan rebutan gratis oleh warga usai dipanjatkan doa dalam bahasa Jawa dan Arab.

Ketua Kampung Adat Segunung Supi’i mengatakan, tradisi wiwit kopi dan sedekah bumi merupakan tradisi yang sudah berjalan turun-temurun sejak dulu.

”Ini memang sudah dilaksanakan setiap tahun untuk melestarikan budaya.

Baca Juga: Lahan Subur, Potensi Panen Kopi Robusta di Desa Panglungan Jombang Capai 50 Ton Per Tahun

Saat mau panen apa pun, dilakukan wiwitan terlebih dahulu. Termasuk saat akan panen kopi ini,” ujar dia.

Dijelaskan, tradisi wiwit dan sedekah bumi yang dilakukan masyarakat Kampung Adat Segunung dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen yang melimpah setiap tahunnya.

”Harapannya supaya para petani kopi diberikan kesehatan dan memohon keberkahan,” pungkasnya. (ang/nazang)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *