Desakita.co – Masyarakat Desa Jambuwok, Kecamatan Trowulan, dan Desa Blimbingsari, Kecamatan Sooko, masih tetap melestarikan tradisi turun temurun dari nenek moyang. Yaitu, melaksanakan tradisi budaya ruwah dusun (bersih desa) sekaligus peresmian ulang tahun ke-5 jembatan Jambusari hasil swadaya warga.
Dengan sukacita tradisi bersih desa dirayakan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa membawa bermacam jenis makanan dari rumah masing-masing. Mereka menuju jembatan Jambusari hasil swadaya masyarakat dua desa di dua kecamatan tersebut pada Minggu (2/2) pagi.
Tampak hadir bupati Mojokerto terpilih Gus Barra membaur bersama masyarakat Jambuwok dan Blimbingsari. Kepala BPPD Kabupaten Mojokerto, Forkopinca Trowulan, kepala desa dan prangkat serta tokoh agama dan masyarakat Desa Jambuwok Kecamatan Trowulan, dan Desa Blimbingsari Kecamatan Sooko.
Dalam kesempatan itu Gus Barra juga mengapresiasi masyarakat Jambuwok dan Blimbingsari yang telah membangun secara swadaya. Dengan dibangunya jembatan inidapat meningkatkan perekonomian di Dua Desa di Dua Kecamatan tersebut sekaligus dapat menjalin silaturahmi.
’’Kami apresiasi dan ucapkan terima kasih karena sudah mampu membangun jembatan secara swadaya senilai Rp 500 Juta ini. Sekaligus sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT,’’ ujarnya.
Ketua panitia, H Syaifuddin mengatakan, tradisi ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rezeki serta untuk mempererat tali silaturahmi warga dusun. Dan juga berdoa memohon agar masyarakat Jambuwok dan Blimbingsari dijauhkan dari mara bahaya. Sekaligus untuk memperingati HUT ke-5 jembatan swadaya masyarakat Jambusari.
’’Alhamdulillah hari ini (kemarin) kita mengumpulkan masyarakat pada momen ruwah dusun ini kita ajak masyarakat bersama-sama kembali mengingat leluhur kita. Ini adalah bentuk syukur masyarakat sekaligus memperingati HUT peresmian Jembatan swadaya masyarakat,’’ kata Syafiuddin di lokasi acara.
Syafiuddin, mengakui tradisi bersih desa ini digelar setiap setahun sekali, namun pada tahun ini merupakan yang pertama kali digelar dengan kehadiran bupati Mojokerto. ’’Terima kasih atas kunjungan Bupati Mojokerto terplih Gus Barra di acara ini. Semoga kegiatan ini membawa berkah bagi masyarakat. Sekaligus sebagai wujud terima kasih bersama seluruh warga, tokoh agama dan tokoh masyaraka untuk uri-uri budaya leluhur,’’ tuturnya.
Tokoh masyarakat Desa Jambuwok Sunaryo mengatakan, acara ditempatkan di jembatan swadaya masyarakat Jambusari untuk mengingat dan mengucapkan terima kasih atas bantuan masyarakat. Sehingga, jembatan ini bisa terwujud hingga sekarang. Menurutnya, jembatan ini di bangun sejak 2016 hingga 2020 dan tahun ini merupakan tahun kelima sejak berdirinya. ’’Jembatan ini dibangun oleh masyarakat secara swadaya masyarakat di dua desa sepenuhnya dan Alhamdulillah bisa menjembatani dua desa di dua kecamatan,’’ ujarnya.
Kedepan pihaknya berharap pemerintah juga ikut membantu perbaikan dan pemeliharaan jembatan sehingga jembatan ini semakin bermanfaat bagi masyarakat di Jambuwok dan Blimbingsari. ’’Kedepan kegiatan ini akan kita acarakan setiap tahun. Tujuannya kita doa bersama syukuran bersama atas apa yang diberikan Allah SWT kepada warga. Sekaligus berharap ada perhatian dan bantuan dari pemberintah untuk perbaikan dan pemeliharaan jembatan,’’ pungkasnya. (bas/fen)





