DesaKita.co – Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan, Jombang tiap tahun rutin melaksanakan kegiatan sedekah bumi.
Tradisi leluhur yang dilaksanakan setelah masa panen sudah berjalan secara turun-temurun.
Dari empat dusun, yakni Dusun Kromong, Dusun Banyuasin, Dusun Gondang serta Dusun Pudaksili yang memiliki cerita tersendiri terkait sedekah bumi adalah sedekah dusun di Dusun Banyuasin.
Dusun terpecil di tengah kawasan hutan yang berbatasan langsung dengan Desa Selorejo, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan dan Desa Simongarok, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto tersebut menggelar ritual sedekah dusun yang dipusatkan di Punden Sendang Palon.
Lokasi punden merupakan sumur tempat warga sekitar mengambil air untuk kebutuhan air minum sejak zaman dulu.
”Hal ini konon karena air di lokasi tersebut merupakan air tawar dan tidak mengandung kapur seperti di lokasi sumber mata air lain,” terang Hermawan, kepala Desa Kromong.
Lokasi sumur sumber mata air tawar terletak di perbatasan permukiman penduduk dan kawasan hutan yang diapit dua sungai serta ditumbuhi pohon jambu besar tersebut memiliki sejarah unik terkait asal mula kemunculannya.
Pemerintah Desa (Pemdes) Kromong selama ini turut berperan aktif serta memberi perhatian khusus dalam acara sedekah bumi di Dusun Banyuasin.
”Pihak Pemdes berkolaborasi bersama warga menggelar acara pagelaran wayang kulit semalam suntuk serta karawitan dan campursari setelah nuthuk gong atau menabuh gong setelah ritual awal di lokasi Sendang Palon saat sedekah bumi,” kata Hermawan.
Ditegaskannya, sedekah bumi menjadi wujud sinergitas pemdes dan masyarakat desa khususnya Dusun Banyuasin dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal di era modern saat ini.
Tasir, juru kunci punden mengatakan, lokasi sumur merupakan punden Mbah Selorejo utusan dari Kerajaan Majapahit yang membawa pusaka berupa gaman atau sejenis pisau besar.
”Beliau diutus ke Banyuasin untuk menolong warga yang kesulitan mendapatkan air minum, pusaka yang dibawanya lantas ditancapkan di lokasi Sendang Palon yang menjadi sumber mata air tawar dan dimanfaatkan warga hingga saat ini,” terang Tasir.
Warga sekitar juga mempercayai khasiat air dari sumur tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Masyarakat juga kerap meletakkan cokbakal atau semacam sesajen di lokasi Punden Sendang Palon saat memiliki hajat. (dwi/naz/fid)