Desakita.co – Kontraktor proyek irigasi Pariterong (Papar-Turi-Peterongan) mengakui tukar guling TKD (Tanah Kas Desa) Ngudirejo, Kecamatan Diwek belum rampung, meski lahan sudah dikerjakan.
Pertimbangannya, tinggal menunggu administrasi saja.
Humas PT Wijaya Karya (Wika) Suryadi tak menampik, saat ini ada satu lokasi proses pengadaan lahan belum selesai. Yakni TKD Ngudirejo, Kecamatan Diwek. Sementara masih proses tukar guling.
”Iya, untuk TKD tinggal di Ngudirejo saja,” kata Suryadi kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Namun demikian, meski proses tukar guling belum tuntas diakui lahan sudah dikerjakan. Lahan berupa pertanian sudah diuruk dan terpasang u-ditch.
Alasannya, tinggal menunggu proses administrasi. ”Jadi kalau itu (TKD) sama seperti yang lain, sambil nunggu proses administrasinya, kami izin mengerjakan ke desa,” imbuh dia.
Pihaknya lanjut Suryadi juga sudah mendapat sinyal hijau.
”Jadi dari desa juga tidak apa-apa, sehingga sudah dikerjakan. Sambil nanti administrasinya selesai,” ujar Suryadi.
Tak hanya di Desa Ngudirejo, menurut Suryadi dibeberapa titik lainnya sebelumnya juga demikian
. ”Seperti di Desa Jogoroto (TKD) dulu juga begitu, nunggu administrasi sudah dikerjakan,” kata Suryadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jombang Sholahuddin Hadi Sucipto melalui Kabid Pemberdayaan Pemerintahan Desa Nursila Cahyaningrum mengatakan, hingga pertengahan September pihaknya masih melakukan verifikasi berkas yang sudah dikirim pemdes ke pemkab.
”Untuk verifikasi (dokumen tukar guling) belum selesai, misalnya masih ada yang kurang atau salah kita kembalikan lagi ke desa,” kata Nursila.
Karena verifikasi berkas belum rampung, sehingga survei ke lapangan belum bisa dilakukan.
”Jadi nanti melalui tim fasilitasi baru kita tinjau ke lapangan, tanah pengganti sebelah mana,” imbuh dia.
Setelah seluruh tahapan itu rampung, bisa diterbitkan SK bupati sebagai tindaklanjut ke Pemprov Jatim.
”SK ini untuk menuju ke gubernur (Jatim), karena prosesnya TKD ini sampai ke sana (Gubernur Jatim),” kata Nursila. (fid)












