LifestylePemerintahanUncategorized

Desa Mojowono, Kecamatan Kemlagi Geber Fogging untuk Tangkal Kasus DBD

×

Desa Mojowono, Kecamatan Kemlagi Geber Fogging untuk Tangkal Kasus DBD

Sebarkan artikel ini
CEGAH PENYEBARAN: Pemdes bersama puskesmas dan babinsa setempat lakukan fogging di permukiman warga.

Desakita.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Mojowono, Kecamatan Kemlagi lakukan pengasapan atau fogging sebagai penangkal merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD) agar tidak meluas di permukiman masyarakat. Tepatnya di Dusun Segawe.

Kepala Desa Mojowono Maretsa Ayu Widya mengatakan, kurang lebih ada lima warganya di dusun tersebut yang dinyatakan terkena penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti itu. Oleh karenanya, kegiatan pengasapan itu digencarkan bersama puskemas dan babinsa setempat. ’’Pencegahan penyakit berbahaya itu perlu dilaksanakan. Apalagi kasus DBD ini sudah terjadi di desa kami,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Desa Mojokumpul, Kecamatan Kemlagi Gerakkan Ekonomi lewat Bank Sampah Mandiri

Pelaksanaan fogging dilaksanakan sejak Sabtu (25/1) hingga kemarin (26/1). Selain melakukan pencegahan serangan DBD dengan menggunakan fogging, pihaknya juga menggerakkan warga bersih-bersih lingkungan secara serentak. ’’Untuk bersih-bersih kita laksanakan setiap bulan, sebagai upaya mencegah penyakit tersebut utamanya pada musim hujan seperti ini,’’ ungkapnya.

Baca Juga:  Masa Jabatan Anggota DPRD Jombang Periode 2019-2024 Resmi Berakhir, Ini Penjelasan Ketua DPRD

Pihaknya berharap masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungan, dan rutin melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk setiap hari dengan kesadaran tanpa ada paksaan. Sebab, upaya pengasapan tak serta merta membunuh semua nyamuk. ’’Kalau untuk jentik belum terbunuh, masyarakat harus membersihkan lingkungan sekitar terutama yang biasa menjadi sarang nyamuk, dengan melakukan 3M,’’ papar dia.

Baca Juga:  Desa Mojowono, Kecamatan Kemlagi Fasilitasi Gudang Penyimpanan Tembakau

3M Plus terdiri dari, menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air. Kemudian menutup rapat tempat-tempat penampungan air, serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah. ’’Selain fogging, harus tetap melaksanakan gerakan 3M ini,’’ tandasnya. (oce/fen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *