Pemerintahan

Sinergi dengan Lembaga Filantropi dan TKSK, Pemkab Jombang Fokus Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

×

Sinergi dengan Lembaga Filantropi dan TKSK, Pemkab Jombang Fokus Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

Sebarkan artikel ini
SERIUS: Pj Bupati Jombang Sugiat pimpin rapat penanggulangan kemiskinan ekstrem

Desakita.co – Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen mengentaskan warganya dari jurang kemiskinan ekstrem.

Tidak hanya mengandalkan APBD dan APBN, pemkab juga mengandeng lembaga filantropi dan tenaga kesehjateraan sosial kecamatan (TKSK). Dengan sinergi yang kuat, pemkab optimistis bisa menekan kemiskinan ekstrem hingga 0 persen.

Hal itu diwujudkan dalam rapat koordinasi yang dipimpin langsung Pj Bupati Jombang Sugiat di Ruang Soero Adiningrat kantor Pemkab Jombang, Senin (12/2) kemarin.

Baca Juga:  Dukung Wujudkan Indonesia Emas 2045, Bappeda Gelar Konsultasi Publik Susun RPJPD 2025-2045

Rapat tersebut juga dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Purwanto, sejumlah Kepala OPD di lingkup Pemkab Jombang, anggota lembaga filantropi dan TKSK.

Pj Bupati Jombang Sugiat mengatakan, penanggulangan kemiskinan itu tidak bisa berjalan sendiri. Harus berinergi dengan seluruh unsur.

”Rapat koordinasi dengan filantropi danTKSK menjadi titik awal untuk mengurangi angka kemiskinan,”ungkapnya.

Dipaparkan Sugiat, pada 2023 angka kemiskinan di Jombang masih mencapai 9,5 persen dan kemiskinan ekstrem mencapai 0,5 persen atau sekitar 7,408 jiwa.

Baca Juga:  Anggaran Tak Cukup! Pemkab Jombang Rencana Perbaiki Pasar Mojotrisno di Kecamatan Mojoagung yang Rusak Berat 2025 Mendatang

”Dengan menghadirkan seluruh unsur ini agar program yang kita susun ini bisa tepat sasaran,” bebernya.

Sugiat optimistis, dengan kerja keras semua pihak, angka kemiskinan ekstrem akan menurun bahkan 0 persen. ”Sesuai dengan instruksi presiden angka kemiskinan ekstrem harus 0 persen,” katanya.

Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jombang Danang Praptoko mengatakan, kegiatan ini untuk memulai mensinergikan antara eksternal dan internal.

Baca Juga:  Punya Tim Percepatan Penanganan Stunting, Cara Bappeda Jombang Tekan Angka Stunting di Jombang

”Kami sengaja mengundang eksternal seperti filantropi dan TKSK untuk penanggulangan kemiskinan,” katanya.

Karena menurutnya, apabila sinergi dengan eksternal terjaga, pekerjaan untuk penanggulangan kemiskinan ini akan semakin mudah. Terlebih lagi, program-program yang akan dijalankan bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

”Istilahnya kita ini bekerja bersama-sama untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem,” pungkasnya.(yan/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *