Pemerintahan

Dinkop UM Jombang Gelar PK2UMK untuk Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem

×

Dinkop UM Jombang Gelar PK2UMK untuk Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem

Sebarkan artikel ini
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Jombang menggelar kegiatan peningkatan kapasitas koperasi dan usaha mikro dan kecil (PK2UMK) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Jombang. (Wenny Rosalina/Radar Jombang)

DesaKita.co – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang menggelar kegiatan peningkatan kapasitas koperasi dan usaha mikro dan kecil (PK2UMK) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Jombang.

Melalui kegiatan yang dimulai sejak awal tahun ini, diharapkan dapat membantu mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Jombang.

”Rangkaian pelatihan teknis keterampilan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) nonfisik, kami buat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jombang Fahrudin Widodo SH MM.

Baca Juga: 3.633 Balita di Jombang Masih Stunting, Kecamatan Ini Miliki Kasus Paling Banyak

Kegiatan pelatihan diwujudkan dalam bentuk pelatihan barista yang dilaksanakan pada 6-8 Mei di Kecamatan Wonosalam.

”Kegiatan ini diikutizsekitar 40 peserta untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui teknis keterampilan barista,” bebernya.

Pelatihan barista dipilih karena wilayah Wonosalam memiliki budi daya varietas kopi tiga jenis, yaitu arabica, robusta, dan exselsa.

Menariknya, varietas exelsa yang berasal dari Afrika Barat dan keberadaannya di Indonesia hanya tumbuh di kaki Gunung Kerinci, Jambi, ternyata bisa tumbuh baik saat di tanam di Wonosalam.

Kopi exelsa merupakan salah satu komoditas unggulan Wonosalam. Sehingga sebagai salah satu daerah pengahasil kopi, perlu juga pemerintah daerah mempersiapkan usaha hilir dari tanaman kopi yaitu kedai kopi atau kafe di mana tenaga terampilnya adalah seorang barista.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang juga menggelar pelatihan anyaman pandan di Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro.

Baca Juga: Kunci Sukses Desa Kedungotok Jombang Raih Predikat Desa Lunas PBB-P2 Tercepat Kedua Kategori IV

Pelatihan anyaman Pandan diikuti 40 peserta dari data percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem Kabupaten Jombang tahun 2022.

”Pelaksanaan kegiatan bekerja sama dengan pelaku usaha anyaman pandan,” ungkapnya. Kegiatan dilaksanakan pada 13-15 Agustus lalu.

Pandan yang digunakan pada kegiatan pelatihan banyak tumbuh di sekitar hutan, di mana masih banyak hutan di sekitar utara Sungai Brantas.

Hanya saja di sana masih banyak masyarakat yang kurang antusias untuk mengembangkan, mengelola, dan menciptakan invasi baru.

Hal itu menjadi salah satu titik masalah, sehingga kegiatan dilaksanakan di wilayah selatan Sungai Brantas yaitu di Desa Rejoagung. Meski jarang tumbuh pandan berduri, namun warganya banyak membuat inovasi anyaman.

”Sehingga ada peningkatan keterampilan yang sebelumnya hanya menganyam plastik menjadi kerajinan, sekarang berinovasi dengan bahan baku pandan berduri,” jelasnya.

Baca Juga: Terapkan Ekonomi Sirkular, PT Bumi Indus Padma Jaya Kelola 2 Miliar Limbah Botol Plastik Per Tahun

Yang terbaru, dinas koperasi dan usaha mikro menggelar pelatihan keterampilan hantaran dan buket yang dilaksanakan di Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, yang dilaksanakan pada 4-6 November.

Kegiatan diikuti sebanyak 40 orang yang hampir semua adalah ibu-ibu.  ”Peserta sudah ditentukan oleh Kemenkop dari data P3KE daerah yang dipadankan dengan P3KE Kemenkop,” jelasnya.

Harapannya agar peserta memiliki kemampuan berusaha agar memiliki tambahan pendapatan.

Buket yang menjadi salah satu buah tangan yang banyak dibawa dalam berbagai momen.

”Masyarakat diharapkan dapat menggunakan skill merangkai buket untuk menjadi penghasilan sampingan ketika ada event berlangsung,” singkat Fahrudin. (wen/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *