Desakita.co – Aksi warga menutup akses jalan masuk menuju area Situs Petirtaan Sumberbeji di Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro segera direspons pihak kecmatan.
Sebagai langkah, Camat Ngoro Nur Evva Maylia bakal memanggil pemdes dan pengelola situs untuk mengurai masalah.
”Kami sudah mendapat laporan perihal adanya penutupan akses itu, dan segera ditindaklanjuti,” terang Camat Evva.
Evva menyebut, rencananya Senin (11/11), Pemdes Kesamben, BUMDes hingga Paguyuban Sumberbeji sebagai pengelola akan dikumpulkan.
Baca Juga: Alasan Pemilik Tanah Tutup Akses Menuju Situs Petirtaan Sumberbeji di Desa Kesamben Jombang
”Jadi kita akan pertemukan dulu, bersama forkopimcam juga untuk menggali sebenarnya apa masalah utamanya,” terangnya.
Pihaknya menyebut, sebelum aksi blokade itu memang sempat terdengar informasi terkait adanya perubahan pengelola Situs Petirtaan Sumberbeji.
”Jadi dulu dikelola BUMDes kan, sekarang dikelola paguyuban itu, makanya kita mau gali dulu problemnya itu,” imbuhnya.
Kendati demikian, dalam pertemuan itu, Evva menyebut belum akan membicarakan terkait tuntutan kompensasi juga memangil pemilik tanah.
”Pemilik tanah belum, kita mau gali dulu masalah di dalam, setelah ketemu solusi baru kita bahas dengan pemilik lahan yang terkait jalan pertolongan itu,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, akses masuk ke area Situs Petirtaan Sumberbeji di Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro ditutup warga.
Penutupan dilakukan lantaran pemilik sawah yang tanahnya digunakan akses jalan masuk ke lokasi situs kecewa dengan pengelolaan situs yang berstatus cagar budaya nasional tersebut.
Penutupan jalan sudah berlangsung sekitar dua pekan.
Warga memasang sejumlah batang bambu untuk memblokade akses jalan menuju situs.
Akibat penutupan jalan, kawasan Situs Petirtaan Sumberbeji sepi pengunjung.
Sejumlah pemilik warung yang berjualan di kawasan situs juga terpaksa tak menutup usahanya sementara waktu. (riz/naz)
